JAKARTA. Hujan mulai jarang datang, ketinggian waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat pun semakin berkurang. Alhasil, pasokan air untuk keperluan irigasi juga makin mengecil dan mengancam ratusan ribu hektare sawah di daerah pantai utara Jawa. Eddy A Djajadiredja, Direktur Utama Perusahaan Umum Jasa Tirta II, pengelola Jatiluhur, mengungkapkan idealnya di bulan April ini ketinggian permukaan air waduk Jatiluhur mencapai 101 meter di atas permukaan laut. "Sekarang ketinggiannya hanya 93,88 meter di atas permukaan laut," ujarnya, akhir pekan lalu. Penurunan itu disebabkan curah hujan yang mulai minim di Jatiluhur selama beberapa bulan terakhir ini. Eddy menuturkan, penurunan ketinggian air tersebut membuat Jasa Tirta II terpaksa mengurangi pasokan air ke daerah irigasi, dari yang seharusnya 145.000 meter kubik per detik, saat ini menjadi hanya 110.000 meter kubik per detik.
Ratusan hektare sawah terancam kekeringan
JAKARTA. Hujan mulai jarang datang, ketinggian waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat pun semakin berkurang. Alhasil, pasokan air untuk keperluan irigasi juga makin mengecil dan mengancam ratusan ribu hektare sawah di daerah pantai utara Jawa. Eddy A Djajadiredja, Direktur Utama Perusahaan Umum Jasa Tirta II, pengelola Jatiluhur, mengungkapkan idealnya di bulan April ini ketinggian permukaan air waduk Jatiluhur mencapai 101 meter di atas permukaan laut. "Sekarang ketinggiannya hanya 93,88 meter di atas permukaan laut," ujarnya, akhir pekan lalu. Penurunan itu disebabkan curah hujan yang mulai minim di Jatiluhur selama beberapa bulan terakhir ini. Eddy menuturkan, penurunan ketinggian air tersebut membuat Jasa Tirta II terpaksa mengurangi pasokan air ke daerah irigasi, dari yang seharusnya 145.000 meter kubik per detik, saat ini menjadi hanya 110.000 meter kubik per detik.