Raup US$ 1,1 miliar, Tradeweb jadi perusahaan dengan harga IPO terbesar kedua di AS



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Platform perdagangan obligasi dan derivatif Tradeweb Markets Inc melonjak dalam debut pertamanya setelah mengumpulkan US$ 1,1 miliar lewat penawaran umum perdana Amerika Serikat (AS) terbesar kedua tahun ini.

Mengutip Bloomberg, Kamis (4/4) saham perusahaan ini ditutup naik 33% dari harga penawaran menjadi US$ 35,81 di perdagangan New York. Penawaran ini pun memberikan nilai total kepada Tradeweb hampir US$ 8 miliar termasuk saham seri A yang dikeluarkan dalam IPO serta tiga seri saham lainnya, termasuk dua saham lain yang tidak akan memberikan dividen.

Saham seri A dan seri B yang masing-masing memiliki 10 hak suara dan akan memungkinkan pemegangnya untuk mempertahankan kontrol yang lebih besar terhadap perusahaan tercatat membukukan nilai US$ 4,9 miliar.


IPO ini juga merampingkan struktur kepemilikan Tadeweb dan memberikan suntikan modal baru yang bisa dipakai untuk membayar karyawan dan akuisisi pegawai menurut Chief Executive Officer Lee Olesky. Perusahaan yang enggan melakukan pinjaman ini juga dikabarkan mendapatkan tawaran kredit dengan batasan mencapai US$ 500 juta sehubungan dengan IPO tersebut yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan teknologi.

"Kami telah melakukan beberapa hal di masa lalu dan kami selalu mengatakan kalau masa lalu merupakan prolog. Kami fokus membangun jaringan, pengembangan perangkat lunak dan mencari celah potensial," kata Olesky.

Prospektus Tradeweb menyebutkan kalau obligasi pemerintah, dana di bursa dan kredit AS bisa menjadi salah satu potensi pertumbuhan perusahaan. Olesky juga menyebut pihaknya melihat pertumbuhan secara menyeluruh untuk memperluas bisnisnya dan terjun ke pasar ritel dan wholesale.

Peluang digital

Menurut sang CEO, semakin besar yang dimiliki maka bisnis akan menjadi semakin tumpang tindih. Maka dari itu, ide untuk mendigitalkan konsumen dengan pasar menjadi sebuah potensi yang sangat besar.

Tradeweb sendiri tercatat berhasil menjual 40 juta lembar saham pada hari Rabu (3/4) lalu seharga US$ 27. Setelah dua kali meningkatkan ukuran penawaran, pun saat pembukaan bursa di hari Jumat (5/4) harga saham perusahaan ini tercatat menjadi US$ 34,26 per lembar saham.

Perusahaan nantinya akan menggunakan hasil pengumpulan dana ini untuk membeli saham dari beberapa anak usaha perbankan termasuk Morgan Stanley yang bisa menerima investasi sebesar US$ 188 juta. Tak cuma itu, Bank of America Corp juga bisa disabet sebagian sahamnya dengan investasi sebesar US$ 184 juta.

Editor: Tendi Mahadi