KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Baturaja Tbk (
SMBR), anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), merayakan mendekati usia setengah abad dengan mengadakan Soft Launching Buku Sejarah SMBR pada Selasa (24/10) di Hotel Bidakara. Acara peluncuran tersebut juga bersamaan dengan Public Expose SMBR Tahun 2023. Buku berjudul “Sang Tiga Gajah: Merayakan Sejarah, Melanjutkan Kisah" mengkisahkan perjalanan monumental pabrik semen yang berdiri di Kota Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Pabrik ini mengolah bahan baku menjadi klinker di Baturaja, dengan tambahan grinding plant dan packaging plant di Kota Palembang dan Bandar Lampung.
Baca Juga: Kuartal III-2023, Penjualan Semen Baturaja (SMBR) Tumbuh Positif Ide unik dibalik pembangunan pabrik ini adalah memanfaatkan jalur kereta api untuk pendistribusian produk, sehingga memenuhi kebutuhan semen di wilayah Sumatera Bagian Selatan. Dalam perjalanannya, SMBR menghadapi tantangan. Pembangunan pabrik sempat terhenti akibat situasi ekonomi yang tak menentu, terutama selama krisis akhir 1970an. Pada 1998, ada ancaman SMBR dijual ke pihak asing, namun manajemen saat itu berhasil mengamankannya. Kemudian, pada 28 Juni 2013, SMBR berhasil mencatatkan sahamnya di Bursa Efek dan pada 2022, mereka diintegrasikan ke dalam SIG.
Pencapaian ini, serta banyak hal lain, dirangkum dalam buku yang memuat 364 halaman. Dalam proses penyusunan, penulis dan tim mewawancarai lebih dari 30 narasumber, termasuk jajaran direksi lintas generasi, mantan karyawan, komisaris, stakeholder, dan masyarakat. Beberapa di antara narasumber terkenal seperti Azwar Anas, Marzuki Alie, Pamudji Rahardjo, dan Daconi Khotob.
Baca Juga: Kuartal III-2023, Laba Semen Baturaja (SMBR) Melonjak 25,11% "‘Sang Tiga Gajah’ merujuk kepada tiga lokasi operasional SMBR yang berdiri kokoh seperti gajah, sesuai dengan tagline SMBR. Buku ini merupakan penghormatan bagi pencapaian dan kontribusi SMBR dalam pembangunan nasional, terutama di Sumatera Bagian Selatan,” kata Daconi Khotob, Direktur Utama SMBR dalam siaran pers, Rabu 925/10). Daconi menambahkan, "Buku ini bukan hanya dokumentasi, tapi juga bentuk penghargaan bagi pendiri SMBR. Terima kasih kepada semua yang terlibat dalam pembuatan buku ini. Kami mengajak masyarakat untuk menjelajahi isi buku ini sebagai sumber motivasi dan inspirasi." Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli