RBA beri sinyal penurunan bunga



SYDNEY. Bayang-bayang pelambatan ekonomi masih menjadi momok menakutkan. Tak terkecuali bagi Australia. Atas dasar itulah, kebijakan pelonggaran moneter masih menjadi idola bank sentral Australia (RBA). Di penghujung tahun 2013, RBA memberi sinyal penurunan suku bunga acuan lebih lanjut.

Sekadar menyegarkan ingatan, suku bunga acuan Australia atawa RBA rate saat ini bertengger di level 2,5%. Ini adalah suku bunga acuan terendah sepanjang masa. Namun, rencana pemangkasan suku bunga ini masih terhadang oleh penguatan nilai tukar mata uang dollar Australia terhadap dollar Amerika Serikat (AS). "Tidak menutup kemungkinan bagi RBA untuk mengurangi suku bunga lebih lanjut," tulis RBA, seperti dikutip Bloomberg.

Hitungan UBS AG, dollar Aussie saat ini lebih mahal (overvalued) sekitar 6%. Penguatan dollar Kangguru yang berlebihan ini menciderai sejumlah industri, terutama manufaktur. Yang pasti, kebijakan RBA bakal tergantung sejumlah indikator. Di Oktober, angka pengangguran sebesar 5,7%. Di periode yang sama, tingkat inflasi sebesar 2,2%. “Kami mencatat bahwa suku bunga yang lebih rendah diperlukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi," jelas RBA.


Editor: Dessy Rosalina