RBA masih tahan suku bunga di rekor terendah



SYDNEY. The Reserve Bank of Australia menahan suku bunga acuan di rekor terendah, yakni di level 1,5%. Kebijakan ini sesuai dengan prediksi para ekonom dan memberikan sinyal kondisi ekonomi Australia sejalan dengan target inflasi dan pertumbuhan.

Dalam evaluasi atas ekonomi global, gubernur bank sentral RBA Philip Lowe mengatakan bahwa kondisi ekonomi sudah kian membaik dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini sesuai dengan tingkat kepercayaan bisnis dan konsumen yang semakin meningkat. Negara-negara dengan perekonomian maju juga diprediksi akan mengalami tren pertumbuhan yang tinggi.

Sebagai tambahan, kenaikan harga komoditas juga mendongkrak pendapatan nasional Australia.

Sang gubernur juga memprediksi, suku bunga acuan AS akan naik lebih tinggi dan tidak melihat adanya kebijakan moneter tambahan di sejumlah negara ekonomi maju.

Di luar hal itu, tambah Lowe, tingkat ketidakpastian masih tetap ada dan China menjadi salah satu risikonya.

"Di China, pertumbuhan ekonomi disokong oleh tingginya anggaran belanja dalam sektor infrastruktur dan konstruksi properti. Komposisi pertumbuhan dan kenaikan pengucuran kredit yang tinggi berarti bahwa risiko jangka menengah pada pertumbuhan China masih tetap ada," jelasnya.

Lowe juga menjelaskan, secara domestik, tingkat inflasi masih akan tetap rendah "untuk beberapa waktu" mengingat pertumbuhan biaya tenaga kerja yang melambat.

Dia juga mencatat adanya kondisi yang tidak seimbang di pasar perumahan di Australia dan lonjakan utang perumahan. Para analis menilai, hal itu membuka risiko besar bagi perekonomian Australia.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie