KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat Risk Based Capital (RBC) asuransi umum pada Semester I-2023 sebesar 311,53%, jauh di batas minimum yang telah ditentukan sebesar 120%.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Bern Dwyanto menyebutkan, RBC asuransi umum dari Juli 2022 sampai dengan Juli 2023 bergerak stabil di angka antara 306,44% sampai 324,54%.

“RBC untuk asuransi umum relatif stabil dan masih terjaga,” ujar Bern kepada Kontan.co.id, Sabtu (9/9).

Bern mengatakan, ke depannya masih ada harapan yang cukup optimistis untuk tetap menjaga RBC asuransi yang aman dan sehat di kisaran angka saat ini.

Baca Juga: Asuransi Jagadiri Milik Salim Group Bidik Premi Rp 40 Miliar di Tahun 2023

Bern menjelaskan bahwa tingkat kesehatan perusahaan asuransi dilihat dari sejumlah hal. Yakni kemampuan dari perusahaan asuransi untuk memenuhi kewajibannya, kemudian jumlah modal dan proporsi saham, lalu hasil underwriting yang juga perlu diperhatikan, dan yang terakhir adalah investasi atau hasil dari investasinya.

“Jika terjadi sesuatu atau terjadi ketidak seimbangan hal di atas maka tingkat RBC perusahaan akan terpengaruh,” papar Bern.

Dalam menjaga kestabilan serta keseimbangan RBC tentunya tiap perusahaan asuransi umum juga perlu menghapi beberapa tantang seperti bagaimana mengelolanya dengan baik karena merupakan salah satu indicator kesehatan suatu perusahaan asuransi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi