JAKARTA. Akuisisi Sinar Mas terhadap PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) masih menyisakan persoalan. Raiffeisen Bank International AG (RBI) meminta likuidasi anak usaha Sinar Mas, Asia Coal Energy Ventures Limited (ACE). Pasalnya, ACE tak kunjung membayarkan utang induk BRAU, Asia Resources Minerals Plc (ARMS). Nilai utang yang mesti ACE bayarkan bernilai US$ 120 juta. Di situ, US$ 85 juta merupakan milik Ashurst LLP. "ACE tidak mampu membayar utangnya pada saat jatuh tempo," tulis berkas gugatan yang diterima KONTAN, Jumat, (4/9). Perjanjian penjualan dan pembelian atau Sale and Purchase Agreement (SPA) antara RBI dan ACE telah ditandatangani pada 7 Mei. Penyelesaiannya semestinya dilakukan per 1 Juli. Nah, RBI mengklaim telah memenuhi semua kewajibannya dan melepas saham ARMS kepada ACE. Lalu RBI pun sudah menyediakan sertifikat transfer utang kepada ACE. Pada 9 Juli, RBI telah mengirimkan surat kepada ACE meminta pembayaran dilakukan 10 Juli. Lalu di 13 Juli, ACE melakukan balasan yang menyatakan bahwa siap, akan, dan mampu melakukan pembayaran. Lalu RBI kembali mengirimkan surat permintaan pembayaran pada 24 Juli. Cerita ini berawal ketika RBI melakukan perjanjian pinjaman dengan Maxima Vale Holding Limited, PT Samudra Pacific Marine, dan Ravenwood Acquisition Company Limited pada 20 Desember 2011, 14 November 2012, dan 22 November 2013. Pinjaman tersebut dijaminkan dengan 57,36 juta saham atau setara 23,8% modal ARMS. Sekedar informasi, ARMS merupakan anak usaha Ravenwood. Namun, Ravenwood mengalami gagal bayar. Akibatnya, RBI pun efektif mengambil alih saham ARMS. Kemudian, RBI merombak jajaran Direksi Ravenwood dengan perwakilan dari FTI Consulting. Lebih lanjut, RBI melakukan perjanjian untuk menjual saham ARMS dengan beberapa skema. Ini antara lain melepas putusan terhadap saham ARMS, melakukan pengadaan Ravenwood dengan menerima penawaran publik untuk mengambil saham ARMS, dan mengalihkan pinjaman ke ACE. Sinar Mas resmi menggenggam BRAU setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Rabu, (19/8). Melalui ACE, Sinar Mas mengambil 73,34% saham ARMS. Sementara 84,74% saham BRAU dimiliki oleh Vallar Investment UK Limited yang dimiliki secara tak langsung oleh ARMS. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
RBI minta likuidasi Sinar Mas
JAKARTA. Akuisisi Sinar Mas terhadap PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) masih menyisakan persoalan. Raiffeisen Bank International AG (RBI) meminta likuidasi anak usaha Sinar Mas, Asia Coal Energy Ventures Limited (ACE). Pasalnya, ACE tak kunjung membayarkan utang induk BRAU, Asia Resources Minerals Plc (ARMS). Nilai utang yang mesti ACE bayarkan bernilai US$ 120 juta. Di situ, US$ 85 juta merupakan milik Ashurst LLP. "ACE tidak mampu membayar utangnya pada saat jatuh tempo," tulis berkas gugatan yang diterima KONTAN, Jumat, (4/9). Perjanjian penjualan dan pembelian atau Sale and Purchase Agreement (SPA) antara RBI dan ACE telah ditandatangani pada 7 Mei. Penyelesaiannya semestinya dilakukan per 1 Juli. Nah, RBI mengklaim telah memenuhi semua kewajibannya dan melepas saham ARMS kepada ACE. Lalu RBI pun sudah menyediakan sertifikat transfer utang kepada ACE. Pada 9 Juli, RBI telah mengirimkan surat kepada ACE meminta pembayaran dilakukan 10 Juli. Lalu di 13 Juli, ACE melakukan balasan yang menyatakan bahwa siap, akan, dan mampu melakukan pembayaran. Lalu RBI kembali mengirimkan surat permintaan pembayaran pada 24 Juli. Cerita ini berawal ketika RBI melakukan perjanjian pinjaman dengan Maxima Vale Holding Limited, PT Samudra Pacific Marine, dan Ravenwood Acquisition Company Limited pada 20 Desember 2011, 14 November 2012, dan 22 November 2013. Pinjaman tersebut dijaminkan dengan 57,36 juta saham atau setara 23,8% modal ARMS. Sekedar informasi, ARMS merupakan anak usaha Ravenwood. Namun, Ravenwood mengalami gagal bayar. Akibatnya, RBI pun efektif mengambil alih saham ARMS. Kemudian, RBI merombak jajaran Direksi Ravenwood dengan perwakilan dari FTI Consulting. Lebih lanjut, RBI melakukan perjanjian untuk menjual saham ARMS dengan beberapa skema. Ini antara lain melepas putusan terhadap saham ARMS, melakukan pengadaan Ravenwood dengan menerima penawaran publik untuk mengambil saham ARMS, dan mengalihkan pinjaman ke ACE. Sinar Mas resmi menggenggam BRAU setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Rabu, (19/8). Melalui ACE, Sinar Mas mengambil 73,34% saham ARMS. Sementara 84,74% saham BRAU dimiliki oleh Vallar Investment UK Limited yang dimiliki secara tak langsung oleh ARMS. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News