JAKARTA. The Royal Bank of Scotland (RBS) Indonesia menargetkan kredit tanpa agunan bisa tumbuh maksimal 25% tahun ini. "Tahun ini kami menargetkan KTA bisa tumbuh 20%-20%," kata Dessy Masri, Kepala Pembiayaan Konsumer RBS Indonesia kepada KONTAN, hari ini (4/2). Menurut Dessy, RBS Indonesia optimis mampu mencapai target KTA ini. Pasalnya, masyarakat Indonesia selalu membutuhkan KTA. "Uang cash tidak mengenal waktu. Kebutuhan mereka juga bukan hanya konsumsi biasa, tapi juga untuk uang sekolah atau menambah modal kerja. Apalagi jika ditopang oleh membaiknya perekonomian Indonesia tahun ini," imbuh Dessy.Dessy menerangkan, komposisi KTA RBS Indonesia saat ini sebesar 40% dari seluruh kredit ritel. Adapun sisanya meliputi kredit ritellainnya yang terdiri dari kartu kredit dan kredit loan yang kecil-kecil. "Setiap tahun kredit konsumer kami selalu tumbuh. Target25% ini sudah target yang bagus mengingat kami sudah dibeli ANZ sehingga ada proses di tengah tahun yang cukup menyita waktu untuk berintegrasi," tegas Dessy.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
RBS Incar Pertumbuhan KTA 25%
JAKARTA. The Royal Bank of Scotland (RBS) Indonesia menargetkan kredit tanpa agunan bisa tumbuh maksimal 25% tahun ini. "Tahun ini kami menargetkan KTA bisa tumbuh 20%-20%," kata Dessy Masri, Kepala Pembiayaan Konsumer RBS Indonesia kepada KONTAN, hari ini (4/2). Menurut Dessy, RBS Indonesia optimis mampu mencapai target KTA ini. Pasalnya, masyarakat Indonesia selalu membutuhkan KTA. "Uang cash tidak mengenal waktu. Kebutuhan mereka juga bukan hanya konsumsi biasa, tapi juga untuk uang sekolah atau menambah modal kerja. Apalagi jika ditopang oleh membaiknya perekonomian Indonesia tahun ini," imbuh Dessy.Dessy menerangkan, komposisi KTA RBS Indonesia saat ini sebesar 40% dari seluruh kredit ritel. Adapun sisanya meliputi kredit ritellainnya yang terdiri dari kartu kredit dan kredit loan yang kecil-kecil. "Setiap tahun kredit konsumer kami selalu tumbuh. Target25% ini sudah target yang bagus mengingat kami sudah dibeli ANZ sehingga ada proses di tengah tahun yang cukup menyita waktu untuk berintegrasi," tegas Dessy.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News