RBS Rugi di Inggris



INGGRIS. Royal Bank of Scotland kini menghadapi kerugiannya di Inggris setelah mengatakan bahwa pihaknya memprediksi adanya laporan defisit sebelum penyusutan aset antara £7 miliar dan £8 miliar di tahun 2008. RBS juga menghitung bahwa penyusutan aset ini sangat berkaitan dengan pengambilalihan ABN Amro pada tahun 2007 yang saat itu mencapai £20 miliar. Artinya, menurut laporan Vodafone tahun 2006, defisit RBS akan mencatatkan kerugian sebesar £15 miliar. Treasury juga menukar £5 miliar preference shares dari ordinary shares, dan menggiring saham RBS mendekati 70%. "Kredit dan kondisi pasar pada kuartal keempat tahun lalu sarat dengan tantangan," kata RBS. RBS memimpin sebuah konsorsium yang di dalamnya termasuk juga bank asal Belanda, Fortis dan juga Santander dari Spanyol. BBC Business Editor Robert Peston mengatakan bahwa akuisisi ini bakal mendapatkan peringkat sebagai satu dari sekian banyak sejarah pengambilalihan yang paling buruk sepanjang masa. Ia mengimbuhkan, "Tak ada satupun yang harus ditakutkan. Bagaimanapun juga, ini adalah bank yang cukup jinak." Untuk catatan, kesepakatan untuk menukar preference shares dengan ordinary shares akan menghentikan RBS untuk membayar kewajiban fixed divident sebesar 12% yang menyedot preference shares senilai £600 juta per tahun. Pemerintah membenamkan dananya di dua jenis saham tersebut di RBS RBS, Lloyds TSB dan HBOS sebagai bagian dari bail-out sebesar £37 miliar di bulan Oktober. Hal ini membawa saham RBS melonjak 58%.


Editor: