KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. PT Pertamina telah merampungkan Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) atau Kilang Balongan. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, kehadiran proyek ini turut berkontribusi pada penambahan produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar 25.000 barel per hari (bph). Proyek ini merupakan RDMP Balongan Tahap I dimana produksi akan meningkat menjadi sebesar 150.000 bph.
"Jadi RDMP Balongan sudah selesai," kata Nicke di Nusa Dua, Bali, Rabu (31/8).
Baca Juga: Ditopang Sektor Hulu, Pertamina Catatkan Laba Bersih Rp 29,3 Triliun di 2021 Nicke mengungkapkan, kapasitas tambahan produksi dari RDMP Balongan secara khusus akan diarahkan untuk menghasilkan BBM RON 92 alias Pertamax. "Mulai Mei tahun ini sebenarnya produksinya sudah meningkat sebesar 25.000 bph," terang Nicke. Nicke melanjutkan, tambahan kapasitas produksi BBM secara otomatis membantu upaya Pertamina untuk menekan impor BBM. "Dihitung saja seberapa besar kita kurangi 9,1 juta barel impor. Itu kontribusi Pertamina dalam perbaikan defisit neraca perdagangan," imbuh Nicke. Nicke menambahkan, ke depannya tambahan produksi BBM diharapkan terus meningkat seiring berjalannya proyek RDMP lain termasuk RDMP Balikpapan. Proyek RDMP Balikpapan yang ditargetkan rampung pada akhir tahun 2023 mendatang bakal menambah produksi sebesar 110.000 bph.
Baca Juga: Kapasitas Kilang Minyak Pertamina Bakal Bertambah Tahun Ini Nicke menjelaskan, kebutuhan minyak diproyeksikan masih akan tetap tinggi ke depannya. Untuk itu, pengembangan proyek kilang akan tetap dilakukan meskipun proses transisi energi kini masih berlangsung. "Karena itu kita tetap kerjakan proyek pengembangan kilang. Jadi selama ini proyek-proyek kilang tetap jalan walaupun ada program transisi energi," pungkas Nicke. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi