JAKARTA. Dewan Pemakai Jasa Angkutan Laut Indonesia (Depalindo) meminta pemerintah untuk memperbaiki kerusakan jalan RE Martadinata dalam waktu satu bulan.Jalan yang amblas sedalam tujuh meter dan panjang lebih dari 100 meter itu jika tidak diperbaiki dengan cepat bisa menghambat arus ekspor impor barang dari Pelabuhan Tanjung Priok."Kalau Martadinata hanya ditutup selama sebulan maka pengaruhnya belum terasa. Tetapi kalau lebih dari itu, maka kami akan rugi," kata Ketua Umum Depalindo Toto Dirgantoro, Jumat (17/9).Toto mengaku anggota asosiasinya lemas mendengar pernyataan Kementerian PU bahwa pembangunan kembali jalan tersebut bisa memakan waktu sampai tiga bulan."Tanjung Priok adalah pelabuhan yang sangat vital, karenanya tidak bisa ada gangguan sekecil apa pun," imbuhnya.Kapasitas impor melalui Tanjung Priok diperkirakan mencapai 5,4 juta Teus tahun ini. Sampai Juli jumlahnya sudah mencapai 2,7 juta Teus. Sementara target ekspor tahun ini sebesar 3,5 juta Teus."Kalau tidak selesai dengan cepat, target-target itu bisa terkoreksi," kata Toto.Saat ini kontribusi Martadinata terhadap lalu lintas arus barang di Tanjung Priok mencapai 15%. Namun akibat kejadian amblas jalan, barang yang selama ini diangkut melalui pos I pelabuhan, harus diangkut melalui pos IX.Hal ini bisa mengganggu arus peti kemas dari arah lain yaitu Jalan Cakung-Cilincing dan Tol Tanjung Priok."Efek dominonya terjadi kemacetan luar biasa," tambahnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
RE Martadinata harus cepat diperbaiki dalam sebulan
JAKARTA. Dewan Pemakai Jasa Angkutan Laut Indonesia (Depalindo) meminta pemerintah untuk memperbaiki kerusakan jalan RE Martadinata dalam waktu satu bulan.Jalan yang amblas sedalam tujuh meter dan panjang lebih dari 100 meter itu jika tidak diperbaiki dengan cepat bisa menghambat arus ekspor impor barang dari Pelabuhan Tanjung Priok."Kalau Martadinata hanya ditutup selama sebulan maka pengaruhnya belum terasa. Tetapi kalau lebih dari itu, maka kami akan rugi," kata Ketua Umum Depalindo Toto Dirgantoro, Jumat (17/9).Toto mengaku anggota asosiasinya lemas mendengar pernyataan Kementerian PU bahwa pembangunan kembali jalan tersebut bisa memakan waktu sampai tiga bulan."Tanjung Priok adalah pelabuhan yang sangat vital, karenanya tidak bisa ada gangguan sekecil apa pun," imbuhnya.Kapasitas impor melalui Tanjung Priok diperkirakan mencapai 5,4 juta Teus tahun ini. Sampai Juli jumlahnya sudah mencapai 2,7 juta Teus. Sementara target ekspor tahun ini sebesar 3,5 juta Teus."Kalau tidak selesai dengan cepat, target-target itu bisa terkoreksi," kata Toto.Saat ini kontribusi Martadinata terhadap lalu lintas arus barang di Tanjung Priok mencapai 15%. Namun akibat kejadian amblas jalan, barang yang selama ini diangkut melalui pos I pelabuhan, harus diangkut melalui pos IX.Hal ini bisa mengganggu arus peti kemas dari arah lain yaitu Jalan Cakung-Cilincing dan Tol Tanjung Priok."Efek dominonya terjadi kemacetan luar biasa," tambahnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News