Realisasi pembiayaan utang per 31 Juli 2019 mencapai Rp 234,12 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengungkapkan bahwa realisasi pembiayaan utang hingga 31 Juli 2019 mencapai Rp 234,13 triliun atau 65,2% dari target APBN yang sebesar Rp 359,3 triliun. Pembiayaan utang ini terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) dan pinjaman.

Realisasi SBN neto hingga 31 Juli 2019 adalah sebesar Rp 241,2 triliun atau 62,0% dari target APBN 2019 yang sebesar Rp 389,0 Triliun. Namun, realisasi SBN neto ini lebih tinggi dari realisasi per Juli 2018 yang hanya sebesar Rp 221,9 triliun.

Baca Juga: Realisasi pembiayaan negara per 31 Juli 2019 sebesar Rp 229,7 triliun


Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Luky Alfirman, kenaikan tersebut merupakan bagian dari strategi prefunding pemerintah, yaitu front loading.

"Strategi ini memanfaatkan situasi pasar keuangan di semester I yang masih kondusif. Termasuk juga ketersediaan likuiditas di pasar global yang cukup berlimpah di semester I 2019. Ini yang menyebabkan pembiayaan utang kita masih sangat on track," kata Luky pada Senin (26/8) di Jakarta.

Sementara realisasi pinjaman per 31 Juli 2019 adalah sebesar Rp 7,1 Triliun atau 23,8% dari target APBN 2019 yang sebesar Rp 29,7 triliun.

Dalam realisasi pinjaman, realisasi pembayaran cicilan pokok Pinjaman Luar Negeri tercatat lebih besar daripada penarikan Pinjaman Luar Negeri. Namun, untuk pinjaman dalam negeri, penarikan pinjaman lebih besar dibandingkan pembayaran cicilan pokok.

Baca Juga: Penerimaan negara bukan pajak mencapai Rp 241,27 triliun di semester I

Hingga 31 Juli 2019, tercatat pemerintah telah membayar cicilan pokok Pinjaman Dalam Negeri sebesar Rp 580 miliar atau 39,3% dari target APBN 2019. Sementara cicilan pokok Pinjaman Luar Negeri telah dibayarkan sebesar Rp 47,04 Triliun atau 52% dari target APBN 2019.

Sementara Penarikan Pinjaman Dalam Negeri mencapai Rp 750 miliar atau 38,5% target APBN 2019. Lalu penarikan Pinjaman Luar Negeri tercatat Rp 39,81 triliun atau 66% dari target APBN 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli