Realisasi anggaran belanja Kemenhut masih rendah



JAKARTA. Realisasi anggaran belanja Kementerian Kehutanan baru mencapai 50,76%  per akhir September 2012. Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menuding musim kemarau yang panjang sebagai penyebab leletnya realisasi anggaran belanja itu. Gara-gara musim kemarau itu, Zulkifli mengatakan, program penyelenggaran Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL)  mengalami kemunduran. Menurutnya, program itu sangat bergantung pada musim hujan yang umumnya terjadi pada bulan September setiap tahun. "Jadi kalau musimnya belum musim hujan belum bisa menanam," ucap Zulkifli usai rapat kerja dengan Komisi IV di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/10).Program ini mencakup merencanakan, menanam dan monitoring rehabilitasi hutan. Program ini menyerap sebanyak 45% dari total anggaran Kementerian Kehutanan. Catatan saja, alokasi anggaran belanja Kementerian Kehutanan dalam APBNP 2012 sebesar Rp 5,68 triliun. Selain musim kemarau, Zulkifli menuding lambatnya persetujuan revisi kegiatan pengembangan pemberdayaan masyarakat pedesan berbasisi konservasi sebagai penyebab lain rendahnya realisasi anggaran belanja. Dia bilang persetujuan itu baru turun Agustus 2012 lalu. "Sehingga, pada bulan September baru dapat dilakukan pembayaran tahap pertama sebesar 40%," ucapnya.Untuk mengoptimalkan penyerapan anggaran, Zulkifli akan mempercepat pengeluaran anggaran kegiatan pengembangan pemberdayaan masyarakat pedesaan berbasis konservasi, koordinasi dan konsolidasi pelaksanaan pembuatan tata batas agar dapat selesai sesuai rencana serta konsolidasi pelaksanaan kegiatan penanaman agar dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai kondisi musim tanam di daerah.Tahun 2013, Komisi IV DPR menyetujui anggaran Kementerian Kehutanan pada tahun 2013 sebesar Rp 6,71 trilun dengan porsi terbesar pada alokasi anggaran untuk pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial, yakni sebesar Rp 2,85 triliun serta Perlindungan dan Konservasi Alam sebesar Rp 1,78 trilun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can