JAKARTA. Penyerapan anggaran belanja kementerian masih seret. Realisasi belanja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hanya sebesar 6,03% atau sebesar Rp 922,67 hingga 30 April lalu.Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh mengatakan, rendahnya penyerapan anggaran KESDM pada awal tahun ini disebabkan oleh sejumlah persoalan. Salah satunya karena pengadaan barang dan jasa masih dalam proses pelelangan. Dia memperkirakan, penandatanganan kontrak baru bisa dilakukan pada Juni nanti.Selain itu, Darwin mengatakan, sejumlah kegiatan multiyears belum disetujui Kementerian Keuangan. Sedangkan, sebagian anggaran masih dalam proses pembukaan blokir. Darwin memperkirakan, realisasi penyerapan anggaran belanja baru terjadi pada semester kedua.Total anggaran belanja Kementerian ESDM sebesar Rp 15,3 triliun. Sebagian sudah terserap untuk belanja pegawai sebesar sebesar Rp 0,21 triliun atau 34,6%, belanja barang sebesar Rp 11,18 triliun (74,3%). Dari belanja modal tersebut, sebesar Rp 9,24 triliun atau 60,45 % dialokasikan pada PT PLN yang terdiri dari kegiatan lisdes Rp 3,22 triliun dan kegiatan ikitring Rp 6,02 triliun dengan realisasi sebesar 1,12%.Untuk mempercepat realisasi anggaran belanja ini, Kementerian ESDM akan meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait seperti Badan Pengawasan Keuangan dan Keuangan (BPKP) dan Kementerian Keuangan, untuk mempercepat proses perpanjangan izin multiyears dan pengusulan izin multiyears baru.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Realisasi anggaran belanja Kementerian ESDM masih seret
JAKARTA. Penyerapan anggaran belanja kementerian masih seret. Realisasi belanja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hanya sebesar 6,03% atau sebesar Rp 922,67 hingga 30 April lalu.Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh mengatakan, rendahnya penyerapan anggaran KESDM pada awal tahun ini disebabkan oleh sejumlah persoalan. Salah satunya karena pengadaan barang dan jasa masih dalam proses pelelangan. Dia memperkirakan, penandatanganan kontrak baru bisa dilakukan pada Juni nanti.Selain itu, Darwin mengatakan, sejumlah kegiatan multiyears belum disetujui Kementerian Keuangan. Sedangkan, sebagian anggaran masih dalam proses pembukaan blokir. Darwin memperkirakan, realisasi penyerapan anggaran belanja baru terjadi pada semester kedua.Total anggaran belanja Kementerian ESDM sebesar Rp 15,3 triliun. Sebagian sudah terserap untuk belanja pegawai sebesar sebesar Rp 0,21 triliun atau 34,6%, belanja barang sebesar Rp 11,18 triliun (74,3%). Dari belanja modal tersebut, sebesar Rp 9,24 triliun atau 60,45 % dialokasikan pada PT PLN yang terdiri dari kegiatan lisdes Rp 3,22 triliun dan kegiatan ikitring Rp 6,02 triliun dengan realisasi sebesar 1,12%.Untuk mempercepat realisasi anggaran belanja ini, Kementerian ESDM akan meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait seperti Badan Pengawasan Keuangan dan Keuangan (BPKP) dan Kementerian Keuangan, untuk mempercepat proses perpanjangan izin multiyears dan pengusulan izin multiyears baru.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News