Realisasi anggaran kartu prakerja hampir mencapai 100%



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Kementerian Keuangan (Kemenkeu)  memaparkan perkembangan realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk perlindungan sosial hingga 30 Oktober 2020.

Beberapa perkembangannya meliputi program perlindungan sosial ini meliputi Program Keluarga Harapan (PKH), Bansos Jabodetabek, Bansos Non-Jabodetabek, Kartu Sembako, Kartu Prakerja, Bansos Beras bagi Penerima PKH, Bantuan Langsung Tunai, dan Bansos Tunai.

DJPB menjelaskan, realisasi program perlindungan sosial untuk program keluarga harapan (PKH) telah disalurkan sebesar Rp 36,71 triliun atau sekitar 98,2% dari total anggaran Rp 37,4 triliun. Kucuran PKH juga telah disalurkan untuk 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM).


Kedua, program paket sembako Jabodetabek telah direalisasikan sebesar Rp 5,25 triliun atau sekitar 77,2% dari total pagu anggaran sebesar Rp 6,8 triliun. Program ini telah disalurkan untuk 1,9 juta KPM.

Baca Juga: Serapan perlindungan sosial paling besar, Bansos jadi fokus Jokowi 2021

Ketiga, program kartu prakerja telah terealisasi sebesar Rp 19,87 triliun atau setara dengan 99,4% dari total anggaran Rp 20 triliun. Kartu Prakerja ini juga telah disalurkan hingga sekitar 5,59 juta peserta.

Keempat, program bansos tunai non-Jabodetabek telah disalurkan sebesar Rp 27,78 triliun atau sekitar 85,7% dari total anggaran Rp 32,4 triliun untuk 9,18 juta KPM.

Kelima, program bantuan langsung tunai (BLT) dana desa telah terealisasikan sebesar Rp 14,16 triliun atau sekitar 44,5% dari total anggaran sebesar Rp 31,80 triliun. Program ini juga telah disalurkan untuk 7,55 juta KPM.

Keenam, program bansos tunai bagi penerima sembako non PKH yang sudah disalurkan hingga 100% atau Rp 4,50 triliun untuk 9 juta KPM.

Kedelapan, program bansos beras bagi penerima PKH telah disalurkan sebesar Rp 2,70 triliun untuk 6 juta KPM hingga 20 Oktober 2020.

Selanjutnya: Tahun depan UMP dan Gaji PNS tak naik, begini efeknya ke perekonomian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli