JAKARTA. Per Mei, Kementerian Keuangan baru merealisasikan 35% atau baru 14,327 triliun dari anggaran sebesar Rp 40,8 triliun pada tahun anggaran 2017. Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kemeku, Askolani melihat, belanja modal adalah yang paling lambat realisasinya. Hal ini disebabkan karena proses pengadaan yang memakan waktu. Dari anggaran Rp 1,19 triliun, baru digunakan Rp 101 miliar atau 8,77% hingga Mei. Askolani mengatakan, belanja modal yang lambat ada pada Ditjen Pajak dan Ditjen Bea dan Cukai. Sementara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) dan Ditjen Perimbangan Keuangan (DJPK) realisasinya sudah di atas 30%.
Realisasi anggaran Kemkeu baru 35%
JAKARTA. Per Mei, Kementerian Keuangan baru merealisasikan 35% atau baru 14,327 triliun dari anggaran sebesar Rp 40,8 triliun pada tahun anggaran 2017. Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kemeku, Askolani melihat, belanja modal adalah yang paling lambat realisasinya. Hal ini disebabkan karena proses pengadaan yang memakan waktu. Dari anggaran Rp 1,19 triliun, baru digunakan Rp 101 miliar atau 8,77% hingga Mei. Askolani mengatakan, belanja modal yang lambat ada pada Ditjen Pajak dan Ditjen Bea dan Cukai. Sementara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) dan Ditjen Perimbangan Keuangan (DJPK) realisasinya sudah di atas 30%.