Realisasi Anggaran PEN Mencapai 61,6% dari Pagu Sebesar Rp 455,62 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, realisasi anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) mencapai Rp280,7 triliun hingga 18 November 2022. Realisasi tersebut baru mencapai 61,6% dari pagu sebesar Rp 455,62 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi PEN yang terlihat belum optimal penyerapannya ini karena kasus penyebaran pandemi Covid-19 sudah semakin membaik saat ini. Sehingga penyerapan PEN khususnya di pos Kesehatan tidak terlalu besar.

“Untuk kinerja PEN karena ini tahun terakhir bisa diprediksi untuk bidang kesehatan menurun tajam karena kasus COVID-19 turun tajam,” jelas Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA, Kamis (24/11).


Baca Juga: Sri Mulyani Harap Pemda Segera Realisasikan Belanja Agar Bisa Bantu Pemulihan Ekonomi

Realisasi PEN tersebut tersebut meliputi penanganan kesehatan yang sudah terserap sebesar Rp 48,6 triliun atau 39,7% dari pagu Rp 122,54 triliun. ini   digunakan untuk pembayaran klaim pasien Rp 27,3 triliun dan insentif tenaga kesehatan Rp 3,1 triliun.

Kemudian pengadaan vaksinasi Rp 2,8 triliun, insentif perpajakan kesehatan Rp 1,8 triliun serta dukungan APBD termasuk Dana Desa untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 12,3 triliun.

Kemudian, untuk program perlindungan masyarakat realisasinya sebesar Rp 123 triliun atau 79,5 dari pagu Rp 154,76 triliun. Realisasi ini telah disalurkan diantaranya untuk PKH Rp21,4 triliun kepada 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dan Kartu Sembako Rp32,9 triliun bagi 18,8 juta KPM.

Selanjutnya disalurkan untuk BLT minyak goreng Rp 8,4 triliun bagi 23,9 juta penerima, BLT Desa Rp 24,6 triliun bagi 7,5 juta KPM, BLT BBM Rp 6,5 triliun bagi 20,65 juta KPM, Kartu Prakerja Rp 18 triliun bagi 3,6 juta peserta serta subsidi upah Rp 7,68 triliun untuk 12,8 juta pekerja.

Kemudian bantuan untuk penyandang disabilitas YAPI dan lansia Rp 10 miliar, BT-PKLWN Rp 1,3 triliun yang disalurkan oleh Polri kepada 683 ribu penerima dan TNI kepada 1,4 juta penerima serta dukungan APBD unit Perlinmas Rp 2,3 triliun.

Baca Juga: Pemerintah Racik Strategi untuk Menjaga Momentum Pemulihan Ekonomi

Terakhir, untuk pos penguatan pemulihan ekonomi realisasinya sudah sebesar Rp 109 triliun atau 61,1%dari pagu Rp178,32 triliun. Realisasi ini disalurkan untuk program padat karya Rp 17,5 triliun, pariwisata dan ekonomi kreatif Rp 6,3 triliun serta ketahanan pangan Rp 18,7 triliun.

Berikutnya, untuk kawasan industri Rp 0,9 triliun, dukungan UMKM (subsidi KUR dan IJP) Rp 23,7 triliun, insentif perpajakan Rp15,2 triliun, infrastruktur dan konektivitas Rp 14,5 triliun serta dukungan APBD untuk pemulihan ekonomi Rp 3,2 triliun.

Sri Mulyani mengingatkan peran APBN sebagai shock absorber perlu dijaga di tengah risiko ketidakpastian global yang eskalator agar berfungsi optimal.

“Program PCPEN juga harus responsif dan antisipatif,” imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .