KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan meski ada ketentuan Undang-Undang untuk mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN, namun realisasi anggaran tersebut dipengaruhi oleh dinamika belanja negara, termasuk fluktuasi pada komponen belanja pegawai, barang, dan subsidi, yang menyebabkan persentase anggaran pendidikan tidak sesuai harapan. Sri Mulyani mengungkapkan, pada tahun 2022, realisasi anggaran untuk pendidikan tercatat sebesar 15,46%. Angka ini naik menjadi 16,4% pada tahun 2023. Meski ada peningkatan, angka tersebut masih jauh dari target 20% dari APBN yang ditetapkan oleh undang-undang. Untuk tahun 2024, anggaran pendidikan mencapai 17% dari APBN, menunjukkan adanya peningkatan yang berkelanjutan, meski masih belum mencapai target yang diharapkan. Menkeu Sri mulyani menjelaskan bahwa belanja negara terdiri dari berbagai komponen, seperti belanja K/L, BUN, dan TKDD.
Realisasi Anggaran Pendidikan 2024 Masih Jauh dari Target 20% dari APBN
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan meski ada ketentuan Undang-Undang untuk mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN, namun realisasi anggaran tersebut dipengaruhi oleh dinamika belanja negara, termasuk fluktuasi pada komponen belanja pegawai, barang, dan subsidi, yang menyebabkan persentase anggaran pendidikan tidak sesuai harapan. Sri Mulyani mengungkapkan, pada tahun 2022, realisasi anggaran untuk pendidikan tercatat sebesar 15,46%. Angka ini naik menjadi 16,4% pada tahun 2023. Meski ada peningkatan, angka tersebut masih jauh dari target 20% dari APBN yang ditetapkan oleh undang-undang. Untuk tahun 2024, anggaran pendidikan mencapai 17% dari APBN, menunjukkan adanya peningkatan yang berkelanjutan, meski masih belum mencapai target yang diharapkan. Menkeu Sri mulyani menjelaskan bahwa belanja negara terdiri dari berbagai komponen, seperti belanja K/L, BUN, dan TKDD.
TAG: