Realisasi Anggaran Perlindungan Sosial Capai Rp 81 triliun di Kuartal I-2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, realisasi anggaran perlindungan sosial (perlinsos) mencapai Rp 81 triliun hingga 31 Maret 2022.

Belanja tersebut terdiri dari program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang realisasinya sebesar Rp 22,6 triliun dan non PEN atau regular yang telah dibelanjakan sebesar Rp 58,3 triliun.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, belanja tahun ini dipengaruhi oleh penyaluran bantuan sosial di Februari, peningkatan realisasi subsidi BBM dan gas LPG 3 kg, serta peningkatan realisasi Bantuan Langsung Tunai (BLT) dana desa.


“Namun, belanja perlinsos ini memang turun dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 92,7 triliun,” tutur Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA edisi Maret, Rabu (20/4).

Baca Juga: Hingga Maret 2022, Realisai Belanja Modal Pemerintah Capai Rp 18,7 Triliun

Adapun, Sri Mulyani memerinci, belanja perlinsos yang masuk ke dalam program PEN yang direalisasikan sebesar Rp 22,6 triliun, dialokasikan melalui Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp18,7 triliun, kepada non K/L sebesar Rp 800 miliar,  dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Rp 3,1 triliun.

Sementara itu realisasi belanja perlinsos yang regular atau tidak masuk dalam program PEN sebesar Rp 58,3 triliun, disalurkan oleh K/L sebesar Rp 19,8 triliun dan disalurkan oleh non K/L sebesar Rp 38,5 triliun.

Kinerja belanja K/L yang dilakukan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) berupa penyaluran dana program keluarga harapan (PKH) tahap I kepada 10 juta keluarga dan bantuan Kartu Sembako untuk 18,8 juta keluarga.

Kemudian, belanja K/L yang disalurkan melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yaitu berupa Penerima Bantuan Iuran (PBI) peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kepada 83 juta jiwa serta bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah oleh Kemendikbudristek dan Kemenag kepada 11,9 juta siswa dan 608 ribu mahasiswa.

Lalu, untuk kinerja belanja non K/L dimanfaatkan untuk meningkatkan realisasi subsidi BBM sebesar Rp 3,2 triliun, yang naik dari 2021 yaitu Rp 1,3 triliun. Belanja ini juga diberikan untuk subsidi LPG Rp 21,6 triliun yang juga naik dari tahun lalu Rp 10,2 triliun.

Baca Juga: Belanja Barang untuk Penanganan Covid-19 Turun, Ini Kata Sri Mulyani

Sementara itu, kinerja belanja TKDD telah dimanfaatkan untuk penyaluran BLT Desa bagi 3,4 juta KPM sebesar Rp 3,1 triliun yang meningkat dari tahun lalu Rp 700 miliar.

Lebih lanjut, untuk belanja perlinsos yang masuk dalam program PEN dengan realisasi sebesar Rp 22,6 triliun, tercatat pun meningkat signifikan menjadi Rp 45,08 triliun pada 15 April 2022.

Perlinsos dalam program PEN ini meliputi penyaluran Program keluarga harapan (PKH) tahap I kepada 10 juta keluarga sebesar Rp 13,7 triliun, bantuan Kartu Sembako kepada 18,8 juta KPM sebesar Rp 18,7 triliun, BLT Minyak Goreng kepada 18,3 juta KPM Rp 5,5 triliun dan BLT Desa kepada 4,4 juta KPM Rp 4,7 triliun.

Sri Mulyani bilang, berbagai bantuan perlinsos yang diberikan pemerintah ini dalam rangka sebagai shock absorber atau peredam guncangan baik dari pandemi maupun kenaikan harga komoditas pangan maupun energi di lingkungan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari