KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) tahun 2017 kemungkinan besar meleset. Selain target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%, target penerimaan dan belanja negara sampai akhir 2017 kemungkinan besar juga lebih rendah dari target pemerintah. Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat, hingga 15 Desember 2017 realisasi sebagian besar asumsi makro APBNP 2017, meleset. Asumsi inflasi, lifting minyak dan gas, bunga surat perbendarahaan negara (SPN) hingga kurs rupiah di bawah patokan yang disepakati antara DPR dan pemerintah. Realisasi asumsi makro memiliki keterkaitan erat dengan capaian penerimaan dan belanja APBNP 2017. Dalam Nota Keuangan RAPBNP 2017, kenaikan inflasi 1% di atas target akan memperbesar penerimaan negara Rp 8,1 triliun-Rp 9,3 triliun, sedangkan belanja negara bertambah Rp 200 miliar-Rp 600 miliar, atau sebaliknya.
Realisasi APBN 2017 di bawah target
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) tahun 2017 kemungkinan besar meleset. Selain target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%, target penerimaan dan belanja negara sampai akhir 2017 kemungkinan besar juga lebih rendah dari target pemerintah. Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat, hingga 15 Desember 2017 realisasi sebagian besar asumsi makro APBNP 2017, meleset. Asumsi inflasi, lifting minyak dan gas, bunga surat perbendarahaan negara (SPN) hingga kurs rupiah di bawah patokan yang disepakati antara DPR dan pemerintah. Realisasi asumsi makro memiliki keterkaitan erat dengan capaian penerimaan dan belanja APBNP 2017. Dalam Nota Keuangan RAPBNP 2017, kenaikan inflasi 1% di atas target akan memperbesar penerimaan negara Rp 8,1 triliun-Rp 9,3 triliun, sedangkan belanja negara bertambah Rp 200 miliar-Rp 600 miliar, atau sebaliknya.