Realisasi Banpres PUM di Kaltim capai Rp 214 miliar, Pemda ingin ada penambahan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu daerah yang sudah melakukan pencairan Banpres Produktif Usaha Mikro (Banpres PUM) secara agresif ialah Samarinda, Kalimantan Timur.

Berdasarkan data Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kalimantan Timur, realisasi Banpres PUM di Kalimantan Timur per 10 Oktober 2020 sudah menyasar kepada 89.248 pelaku usaha mikro dengan nilai Rp 214 miliar.

Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi mengatakan, Banpres PUM merupakan salah satu program PEN yang memiliki respons positif dari masyarakat. Maka dari itu, diingatkan agar Banpres Produktif Usaha Mikro tepat sasaran dan cepat realisasinya.


"Kita arahkan tujuan Banpres Produktif ini agar tepat sasaran dan cepat realisasinya bagi pelaku usaha mikro, khusunya yang terdampak pandemi covid-19," ungkapnya Zabadi dalam siaran pers Rabu (18/11).

Baca Juga: Perkuat pemulihan ekonomi, Erick Thohir minta Himbara perbaiki sistem

Kalimantan Timur sendiri merupakan daerah yang sangat potensial. Pasalnya, Kalimantan Timur memiliki sumber daya manusia yang besar dan Banpres Produktif Usaha Mikro dapat mengakselerasi bangkitnya para pelaku usaha mikro.

Zabadi menilai bahwa program Banpres PUM  harus bersinergi dengan pemerintah daerah. Hal ini dilakukan agar pengembangan usaha mikro di daerah dapat berkembang lebih pesat.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kalimantan Timur M. Yadi Robyan Noor mengatakan bahwa pihaknya sudah mengusulkan untuk menambah 36.864 pelaku usaha mikro untuk mendapatkan Banpres Produktif Usaha Mikro.

Dia pun berharap agar program Banpres Produktif Usaha Mikro dapat berjalan dengan baik dan mampu mengembalikan perekonomian masyarakat khususnya pelaku usaha mikro yang terdampak akibat pandemi Covid-19.

"Mudah-mudahan ini tepat sasaran dan ikut menggerakkan roda perekonomian kita. Semoga program ini dapat berjalan dengan baik," ujar Yadi.

Asisten Deputi Bidang Simpan Pinjam Kementerian Koperasi dan UKM Masrifah menambahkan, realisasi Banpres Produktif Usaha Mikro per 20 Oktober 2020 sudah mencapai Rp22,3 triliun atau mencapai 76,77%. Percepatan realisasi diharapkan terus dilakukan dengan tidak melupakan ketepatan sasaran.

Baca Juga: Bali dapat kucuran dana banpres produktif usaha mikro Rp 316 miliar

"Inti dari program Banpres Produktif Usaha Mikro ini kita ingin tepat sasaran, pencairan dan pemanfaatan. Semoga hal itu dapat direalisasikan," tutur Masrifah.

Kementerian Koperasi dan UKM terus berupaya agar Banpres Produktif Usaha Mikro tepat sasaran, pencairan dan juga pemanfaatan. Salah satunya dengan monitoring dan evaluasi (monev) ke daerah-daerah seperti di Kalimantan Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto