Realisasi Belanja Bansos Capai Rp 75,8 Triliun hingga Semester I-2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi belanja bantuan sosial (bansos) telah mencapai Rp 75,8 triliun hingga akhir Juni 2024 atau semester I-2024.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi bansos tersebut naik 3% dibandingkan realisasi tahun lalu di periode sama sebesar Rp 73,6 triliun.

Dalam paparannya, Sri Mulyani menjelaskan, realisasi belanja bansos yang meningkat ini utamanya dipengaruhi oleh kenaikan jumlah penerima dan unit cost bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) tahun 2024 serta penyaluran bantuan permakanan lansia dan disabilitas.


Baca Juga: KPK: Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Capai 6 Juta Paket

"Bantuan sosial pada semester I tahun ini mencapai Rp 75,8 triliun atau hampir sama dengan tahun lalu sebesar Rp 73,6 triliun," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Senin (8/7).

Sri Mulyani merinci, pemanfaatan belanja bansos ini dilaksanakan Kementerian Sosial (Kemensos) sebesar Rp 37,5 triliun. Ini digunakan untuk penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) bagi 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan Kartu Sembako untuk 18,7 juta KPM.

Kemudian Kementerian Kesehatan sebesar Rp 23,2 triliun terutama untuk bantuan iuran penerima bantuan iuran jaminan kesehatan nasional (PBI-JKN) bagi 96,8 juta peserta.

Setelahnya ada Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) sebesar Rp 13,2 triliun untuk bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) kepada 8,9 juta siswa dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah bagi 769,4 ribu mahasiswa.

Baca Juga: BPS: Jumlah Penduduk Miskin Berkurang Sekitar 3,06 Juta dalam 10 Tahun Terakhir

Lalu, Kementerian Agama sebesar Rp 1,7 triliun yang juga dalam bentuk bantuan PIP bagi 1,5 juta siswa dan KIP Kuliah bagi 99,86 ribu mahasiswa.

Sedangkan untuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah dicairkan Rp 0,2 triliun untuk bantuan sosial akibat daerah atau masyarakat yang mengalami bencana alam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi