Realisasi Belanja Iklan Pemerintah dan Organisasi Politik Rp 4,4 T di Semester I



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belanja iklan pemerintahan dan organisasi politik mengalami kenaikan di paruh pertama 2022. Laporan Nielsen Ad Intel menyebutkan, realisasi belanja iklan pada kategori ini mencapai Rp 4,4 triliun di semester I 2022 atau naik 13% dibanding semester I 2021.

Dengan realisasi tersebut, belanja iklan pada kategori institusi pemerintahan dan organisasi politik menjadi top kategori pengiklan terbesar kelima setelah kategori iklan layanan online, hair care, facial care, dan seasoning and condiments. Jika digabungkan, kelimanya berkontribusi 35% dari total angka belanja iklan di semester I 2022.

Baca Juga: Nielsen: Porsi Iklan Televisi Masih Mendominasi pada Semester I 2022


Director Client Lead Nielsen Indonesia Selly Putri menuturkan, iklan-iklan pemerintahan di semester I 2022 kebanyakan berasal dari institusi kementerian dan juga institusi-institusi pemerintah daerah.

“Saya catat ada Kementerian Kominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) yang tinggi, kedua, saya lihat ada partai yang memang sudah mula muncul, seperti Perindo, itu sudah mulai ada iklannya di semester I yang cukup tinggi ya, jadi top ten,” ungkap Selly dalam acara Nielsen Press Club yang digelar di Millenium Centennial Center, Kuningan, beberapa waktu lalu.

Secara total, angka belanja iklan mengalami kenaikan di paruh pertama tahun 2022. Laporan Nielsen Ad Intel mencatat, belanja iklan di sepanjang semester I 2022 mencapai Rp 135 triliun, naik sekitar 7% bila dibandingkan dengan realisasi periode sama tahun 2021 lalu yang sebesar Rp 127 triliun.

Belanja iklan melalui media televisi masih mendominasi porsi belanja iklan di paruh pertama tahun 2022 dengan realisasi belanja yang mencapai Rp 107,5 triliun atau setara kurang lebih 9,2% dari total belanja di semester  I 2022. Belanja iklan sisanya tersebar di platform lain, yakni digital sebanyak 15,2%, media cetak 4,8%, dan radio 0,3%.

Baca Juga: Nielsen: Belanja Iklan Meningkat pada Semester I-2022

Data angka belanja iklan yang dihimpun oleh Nielsen dihitung berdasarkan gross rate card tidak termasuk diskon, promo, paket, dll). Dalam penghimpunan data tersebut, Nielsen memonitor 15 stasiun televisi, 161 media cetak, 104 radio, 200 sites dan 3 media sosial, dan roadside di Jakarta.

Selly memperkirakan, iklan organisasi politik akan lebih banyak ke depannya menjelang pemilihan umum. “Sama seperti sebelum-sebelumnya, biasanya kalau menjelang pemilu, itu juga iklan-iklan partai politik yang lebih banyak,” tutur Selly.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto