Realisasi belanja pemerintah capai 66,1%



JAKARTA. Kinerja penyerapan anggaran belanja pemerintah terus membaik. Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati optimistis penyerapan anggaran belanja pemerintah tahun ini bisa lebih baik dibandingkan sebelumnya. Kementerian Keuangan mencatat, per 23 Oktober 2012 realisasi belanja negara sudah mencapai Rp 1.022,700 triliun atau 66,1% dari pagu anggaran APBNP 2012 yang sebesar Rp 1.548,310 triliun. Realisasi ini lebih tinggi ketimbang periode yang sama tahun 2011 yang mencapai 62%. "Untuk belanja Kementerian/Lembaga (K/L) kami perkirakan 92% -95% sampai akhir tahun," kata Anny, Rabu (31/10).Realisasi belanja negara ini lain terdiri dari realisasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp 654,914 triliun (61,1%) dari pagu anggaran yang sebesar Rp 1.069,534 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, realisasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp 522,985 triliun atau 57,6% dari pagu anggarannya.Belanja pemerintah pusat ini terdiri dari belanja modal, belanja barang dan belanja pegawai. Per 23 Oktober 2012, realiasi belanja modal mencapai Rp 69,9674 triliun atau 41,5% dari pagu anggaran APBNP 2012 sebesar Rp 168,6 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, realisasi belanja modal hanya sebesar Rp 50,741 triliun atau 36% dari pagu anggarannya.Untuk belanja pegawai, per 23 Oktober 2012 realisasinya sebesar Rp 162,558 triliun atau 76,6% dari pagu anggarannya. Sedangkan realisasi belanja barang mencapai Rp 82,663 triliun (44,3%) dari pagu anggaran APBNP 2012 yang sebesar Rp 186,6 triliun. Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo juga optimis realisasi penyerapan anggaran belanja tahun ini akan lebih baik ketimbang tahun lalu. "Sampai akhir tahun daya serap belanja kementerian/lembaga diperkirakan 92,6%," katanya beberapa waktu lalu.Direktur Jenderal Perbendaharaan Negara Agus Suprijanto menambahkan, estimasi penyerapan anggaran K/L sampai akhir tahun yang sebesar 92,6% ini sudah cukup baik. Pada tahun-tahun sebelumnya, Agus menjelaskan realisasi penyerapan anggaran K/L rata-rata hanya 90%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can