JAKARTA. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) belum merealisasikan dana yang berhasil dijaring dari hajatan penawaran saham perdana (IPO) yang digelar November 2010 lalu. Bahkan hingga akhir tahun 2011, realisasi penggunaan dana tidak sampai 50%.Direktur Utama KRAS Fazwar Bujang mengaku hingga saat ini, dari total Rp 2,68 triliun dana yang berhasil diperoleh dari hajatan IPO tahun lalu, belum serupiah pun yang direalisasikan. "Kita masih melakukan persiapan untuk land preration dan land construction. Itu butuh waktu," tuturnya di Jakarta, Kamis (17/3).Ia pun memperkirakan, hingga akhir tahun ini, realisasi penggunaan dana IPO nya hanya sekitar 30% atau berkisar Rp 780 miliar. Adapun dana tersebut akan dialokasikan untuk persiapan lahan yang akan digunakan untuk membangun pabrik baja terpadu PT Krakatau POSCO. Selain itu, ada juga untuk pembangunan pelabuhan serta pembangkit listrik.Seperti yang dijelaskan dalam prospektus IPO KRAS, alokasi penggunaan dana antara lain 35,8% untuk mendanai investasi barang modal sehubungan dengan rencana modernisasi dan ekspansi kapasitas produksi pabrik baja lembaran canai panas menjadi 3,5 juta ton yang diharapkan akan selesai pada tahun 2013.Sebesar 25% untuk membiayai pematangan lahan seluas kurang lebih 388 hektare yang akan digunakan Perseroan sebagai penyertaan pada proyek pabrik baja terpadu PT Krakatau POSCO. Kemudian 24,2% dialokasikan untuk peningkatan modal kerja dan 15% sisanya guna peningkatan penyertaan modal pada anak perusahaan yaitu PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) dan PT Krakatau Daya Listrik (KDL) untuk peningkatan kapasitas bongkar muat pelabuhan dan peningkatan kapasitas pembangkit listrik.Tahun ini, manajemen KRAS menargetkan produki baja mencapai lebih dari 2 juta ton, naik sekitar 11% dari produksi tahun lalu yaitu 1,8 juta ton. Perseroan juga berharap bisa menjual produksi bajanya sebanyak 1,9 juta ton. Jika dibandingkan sepanjang tahun lalu, volume penjualan itu naik 11,7%. Kenaikan penjualan itu diharapkan mampu mencatatkan pendaptan sebesar US$ 2,2 miliar. Sepanjang tahun 2010, pendapatan KRAS diperkirakan sekitar US$ 1,9 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Realisasi dana IPO KRAS masih minim
JAKARTA. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) belum merealisasikan dana yang berhasil dijaring dari hajatan penawaran saham perdana (IPO) yang digelar November 2010 lalu. Bahkan hingga akhir tahun 2011, realisasi penggunaan dana tidak sampai 50%.Direktur Utama KRAS Fazwar Bujang mengaku hingga saat ini, dari total Rp 2,68 triliun dana yang berhasil diperoleh dari hajatan IPO tahun lalu, belum serupiah pun yang direalisasikan. "Kita masih melakukan persiapan untuk land preration dan land construction. Itu butuh waktu," tuturnya di Jakarta, Kamis (17/3).Ia pun memperkirakan, hingga akhir tahun ini, realisasi penggunaan dana IPO nya hanya sekitar 30% atau berkisar Rp 780 miliar. Adapun dana tersebut akan dialokasikan untuk persiapan lahan yang akan digunakan untuk membangun pabrik baja terpadu PT Krakatau POSCO. Selain itu, ada juga untuk pembangunan pelabuhan serta pembangkit listrik.Seperti yang dijelaskan dalam prospektus IPO KRAS, alokasi penggunaan dana antara lain 35,8% untuk mendanai investasi barang modal sehubungan dengan rencana modernisasi dan ekspansi kapasitas produksi pabrik baja lembaran canai panas menjadi 3,5 juta ton yang diharapkan akan selesai pada tahun 2013.Sebesar 25% untuk membiayai pematangan lahan seluas kurang lebih 388 hektare yang akan digunakan Perseroan sebagai penyertaan pada proyek pabrik baja terpadu PT Krakatau POSCO. Kemudian 24,2% dialokasikan untuk peningkatan modal kerja dan 15% sisanya guna peningkatan penyertaan modal pada anak perusahaan yaitu PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) dan PT Krakatau Daya Listrik (KDL) untuk peningkatan kapasitas bongkar muat pelabuhan dan peningkatan kapasitas pembangkit listrik.Tahun ini, manajemen KRAS menargetkan produki baja mencapai lebih dari 2 juta ton, naik sekitar 11% dari produksi tahun lalu yaitu 1,8 juta ton. Perseroan juga berharap bisa menjual produksi bajanya sebanyak 1,9 juta ton. Jika dibandingkan sepanjang tahun lalu, volume penjualan itu naik 11,7%. Kenaikan penjualan itu diharapkan mampu mencatatkan pendaptan sebesar US$ 2,2 miliar. Sepanjang tahun 2010, pendapatan KRAS diperkirakan sekitar US$ 1,9 miliar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News