KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 mencapai 6,09% terhadap produk domestik bruto (PDB). Defisit tersebut disebabkan pendapatan negara mengalami tekanan yang cukup dalam dimana pendapatan negara terkumpul sebesar Rp 1.633,6 triliun, turun 16,7% dibanding 2019. Jika dilihat dari targetnya, capaian ini setara dengan 96,1% dari target Perpres 72/2020. “Realisasi ini cukup menggembirakan di tengah aktivitas perekonomian yang terganggu secara luar biasa, berupa hambatan permintaan dan penawaran, volatilitas harga komoditas, dan kurang optimalnya kinerja ekspor-impor,” kata Kepala BKF Febrio Kacaribu, Selasa (12/1). Di tengah pendapatan negara yang tertekan, realisasi belanja negara sepanjang 2020 sebesar Rp 2.589,9 triliun, naik 12,2% yoy. Jika dibandingkan dengan targetnya, penyerapan belanja bernilai 94,6% dari Perpres 72/2020.
Realisasi defisit APBN 2020 capai 6,09% dari PDB, apa kata Kepala BKF?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 mencapai 6,09% terhadap produk domestik bruto (PDB). Defisit tersebut disebabkan pendapatan negara mengalami tekanan yang cukup dalam dimana pendapatan negara terkumpul sebesar Rp 1.633,6 triliun, turun 16,7% dibanding 2019. Jika dilihat dari targetnya, capaian ini setara dengan 96,1% dari target Perpres 72/2020. “Realisasi ini cukup menggembirakan di tengah aktivitas perekonomian yang terganggu secara luar biasa, berupa hambatan permintaan dan penawaran, volatilitas harga komoditas, dan kurang optimalnya kinerja ekspor-impor,” kata Kepala BKF Febrio Kacaribu, Selasa (12/1). Di tengah pendapatan negara yang tertekan, realisasi belanja negara sepanjang 2020 sebesar Rp 2.589,9 triliun, naik 12,2% yoy. Jika dibandingkan dengan targetnya, penyerapan belanja bernilai 94,6% dari Perpres 72/2020.