JAKARTA. Meski masuk dalam kategori industri yang paling kebal terhadap krisis, toh realisasi ekspor industri makanan dan minuman Indonesia tetap terseret gelombang krisis. Ketua Bidang Regulasi Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Franky Sibarani mengungkapkan, hingga akhir tahun nanti, GAPMMI memprediksi realisasi ekspor masih akan minus dibandingkan tahun lalu. Meski begitu, Franky mengungkapkan, pencapaian ekspor saat ini yang berkisar US$ 2 miliar sudah cukup bagus. "Jika sampai tutup tahun nilai ekspor minus 5% dibanding tahun lalu itu sudah cukup menggembirakan," kata Franky.
Realisasi Ekspor Makanan dan Minuman 2009 Diprediksi Minus 5%
JAKARTA. Meski masuk dalam kategori industri yang paling kebal terhadap krisis, toh realisasi ekspor industri makanan dan minuman Indonesia tetap terseret gelombang krisis. Ketua Bidang Regulasi Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Franky Sibarani mengungkapkan, hingga akhir tahun nanti, GAPMMI memprediksi realisasi ekspor masih akan minus dibandingkan tahun lalu. Meski begitu, Franky mengungkapkan, pencapaian ekspor saat ini yang berkisar US$ 2 miliar sudah cukup bagus. "Jika sampai tutup tahun nilai ekspor minus 5% dibanding tahun lalu itu sudah cukup menggembirakan," kata Franky.