Realisasi ekspor perikanan masih jauh dari target



JAKARTA. Nilai ekspor perikanan Indonesia tahun ini diprediksi tidak akan mencapai   target yang sudah ditetapkan pemerintah sebesar US$ 5 miliar. Soalnya, sampai pertengahan tahun ini, realisasi ekspor perikanan masih jauh dari target tersebut.

Hingga Juni 2013, nilai ekspor perikanan baru mencapai sekitar US$ 1,9 miliar. Ketua Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) Thomas Darmawan memprediksi, nilai ekspor perikanan Indonesia tahun ini kemungkinan stagnan alias sama dengan tahun lalu yang sebesar US$ 3,853 miliar.

Kalau pun lebih, nilai ekspor tahun ini diperkiraka tidak lebih dari US$ 4 miliar. "Kita kan tadinya berpikir bakal meraih target karena udang kita menang. Tapi nyatanya negara-negara lain juga sudah bebas biaya masuk ke Amerika Serikat (AS)," katanya kepada KONTAN, kemarin.


Udang merupakan komoditi ekspor andalan Indonesia selain hasil perikanan tangkap, seperti tuna, kepiting dan cumi. Dari total nilai ekspor sampai Juni 2013, udang menyumbang sekitar US$ 723,6 juta atau sekitar 36,67% dari total nilai ekspor Indonesia pada periode yang sama.

Menurut Thomas, banyak kompetior Indonesia kini sudah bebas memasok udang ke ke AS, seperti India dan Vietnam. Mereka kini bebas mengekspor udang sejak ditetapkan bebas dari tuduhan subsidi ekspor ke negeri Paman Sam per 20 September 2013.

"Saya memperkirakan harga udang internasional bakal turun sekitar 15% sampai 20% meski sekarang belum terasa," kata Thomas. Ia memprediksi, penurunan harga juga bakal menimpa komoditas ekspor lain, seperti ikan tuna dan kerapu. "Untuk tuna yang menentukan harga Jepang ya.

Sementara kerapu, karena China tidak boleh pesta (karena ekonomi turun) jadi harganya relatif turun di 2013," jelas Thomas. Dari sisi perikanan budidaya pun, ia juga tidak terlampau yakin target produksi sebesar 13 juta ton bakal tercapai.

Sampai Juni lalu, kata Thomas, produksi perikanan budidaya baru menghasilkan 5,35 juta ton. "Itu pun mayoritas rumput laut," ujarnya. Tahun ini produksi rumput laut ditargetkan 7,5 juta ton atau naik 21% dari tahun lalu sebesar 6,2 juta ton.

Adapun realisasi produksi perikanan budidaya tahun lalu sebesar 9,45 juta ton. Dari hasil perikanan budidaya, hanya ada beberapa jenis yang mayoritas ekspor yakni udang, rumput laut, dan ikan nila.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri