Realisasi Impor Beras Bulog Capai 350.000 Ton, Total CBP Sebanyak 560.000 Ton



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bulog mencatat, realisasi impor beras yang sudah tiba sebesar 350.000 ton dari total impor tahap pertama yakni 500.000 ton.

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal menjelaskan, dengan realisasi kedatangan beras impor tersebut ditambah dengan penyerapan dalam negeri maka kini total Cadangan Beras Pemerintah (CBP) mencapai 560.000 ton.

"Dengan penyerapan beras dalam negeri tersebut kemudian ditambah realisasi impor yang sudah tiba saat ini sebanyak 350.000 ton (dari tahap pertama sebanyak 500.000 ton) maka jumlah stok Cadangan Beras Pemerintah yang tersimpan di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia saat ini ada sebanyak 560.000 ton," kata Iqbal dalam keterangan tertulis, Kamis (25/5).


Baca Juga: Hingga Minggu Ketiga Mei 2023, Bulog Serap 500.000 Ton Beras Petani

Ia menjelaskan, kebijakan pemerintah untuk mengimpor beras melalui Perum Bulog akan semakin memperkuat stok CBP. Selain itu juga dipastikan memberikan dampak untuk menjaga stabilisasi harga beras.

Iqbal menambahkan bahwa Bulog akan melaksanakan penugasan yang diberikan oleh pemerintah dengan maksimal.

“Dengan kekuatan sarana infrastruktur yang dimiliki oleh Bulog ditambah dengan pengalaman menyalurkan berbagai bantuan sosial makan Bulog siap menjalankan penugasan yang diberikan," tambah Iqbal.

Dari awal tahun sampai dengan minggu ketiga bulan Mei 2023 Bulog telah menyerap sebanyak 500.000 ton beras petani dari seluruh Indonesia dengan melibatkan kelompok tani/gapoktan, penggilingan dan berbagai stakeholder lainnya.

Baca Juga: Bersiap Masuk Musim El Nino, Mendag: Jangan Kaget Harga Pangan Naik

Iqbal mengatakan realisasi penyerapan sampai dengan saat ini sedikit lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Dimana pada periode sama penyerapan beras dalam negeri ialah 400.000 ton.

“Adapun realisasi penyerapan beras dalam negeri tahun ini sampai dengan minggu ketiga bulan Mei sebanyak 500.000 ton ini sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 400.000 ton," kata Iqbal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi