Realisasi impor daging kerbau Bulog sudah 5.000 ton



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga April ini, realisasi impor daging kerbau oleh Perum Bulog sudah mencapai 5.000 ton. Realisasi impor tersebut setara dengan 25% dari kontrak impor sebesar 20.000 ton.

Direktur Pengadaan Perum Bulog Andrianto Wahyu Adi mengatakan, daging yang sudah masuk tersebut sudah ada yang terjual. Saat ini stok daging kerbau di gudang Bulog sekitar 4.100 ton.

Andrianto menambahkan bulan ini akan ada 3.000 ton daging kerbau yang akan masuk ke Indonesia. Mei mendatang sekitar 8.500 ton, dan pada Juni akan ada pemasukan sekitar 3.500 ton. “Sekarang kontainer sedang berdatangan,” ujar Andrianto kepada Kontan.co.id, Rabu (25/4).


Menurut Andrianto, tidak ada kendala signifikan yang dialami Bulog dalam menyalurkan daging kerbau beku ini. Hanya saja, masih ada daerah seperti Jawa Timur dan Lampung yang masih menolak daging kerbau ini.

“Alasannya karena produksi atau persediaan daging sapi di daerah tersebut masih cukup. Sebetulnya, itu dua komoditi yang berbeda. Daging beku kan dengan HET Rp 80.000 per kg, jauh lebih murah daripada daging yang baru dipotong,” terang Andrianto.

Meski begitu, Andrianto berpendapat bahwa sebaran daging kerbau beku ini sudah semakin luas sebagai alternatif daging yang murah dan sehat.

Andrianto menambahkan, penyaluran daging kerbau ini sebagian besar dilakukan lewat asosiasi-asosiasi distributor daging. Meski tidak menyebutkan berapa besar harga penjualan daging kerbau ini kepada distributor, namun Andrianto mengatakan harga jualnya masih berada di bawah Rp 80.000 per kg.

Tahun ini, Bulog mendapatkan kuota impor daging kerbau sebanyak 100.000 ton. Andrianto mengatakan impor tersebut dilakukan secara bertahap. Menurutnya, seluruh daging tersebut dapat diimpor tahun ini. 

Namun, menurutnya impor tersebut harus diimbangi dengan penyaluran yang baik. Andrianto optimistis penyaluran daging kerbau ini dapat dijalankan dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi