JAKARTA. Upaya Kementerian Pertanian (Kemtan) untuk mengimpor sapi indukan yang ditargetkan sebanyak 30.000 ekor pada tahun ini tampaknya tidak terealisasi. Padahal target impor sapi indukan tersebut telah dikurangi volumenya menjadi 22.000 ekor dalam APBNP 2015. Sampai akhir tahun, Kemtan memastikan mengimpor 11.000 ekor saja. Sementara 11.000 ekor lainnya masih dalam tahap negosiasi akhir. Salah satu penyebab minimnya realisasi impor sapi indukan adalah karena masakah lelang yang belum selesai. Hal itu dikatakan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Muladno kepada KONTAN, Rabu (2/11). "Target awal 30.000 ekor, tapi sesungguhnya hanya 22.000 ekor. Yang sudah kontrak itu 11.000 ekor, dan 11.000 ekor lainnya sudah nego tahap akhir," ujar Muladno. Kemtan menganggarkan Rp 1 triliun dalam APBNP 2015 untuk mengimpor sapi indukan ini. Tujuannya adalah untuk menambah jumlah sapi indukan di dalam negeri yang jumlahnya terus merosot dalam beberapa tahun terakhir.
Realisasi impor sapi indukan terhambat
JAKARTA. Upaya Kementerian Pertanian (Kemtan) untuk mengimpor sapi indukan yang ditargetkan sebanyak 30.000 ekor pada tahun ini tampaknya tidak terealisasi. Padahal target impor sapi indukan tersebut telah dikurangi volumenya menjadi 22.000 ekor dalam APBNP 2015. Sampai akhir tahun, Kemtan memastikan mengimpor 11.000 ekor saja. Sementara 11.000 ekor lainnya masih dalam tahap negosiasi akhir. Salah satu penyebab minimnya realisasi impor sapi indukan adalah karena masakah lelang yang belum selesai. Hal itu dikatakan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Muladno kepada KONTAN, Rabu (2/11). "Target awal 30.000 ekor, tapi sesungguhnya hanya 22.000 ekor. Yang sudah kontrak itu 11.000 ekor, dan 11.000 ekor lainnya sudah nego tahap akhir," ujar Muladno. Kemtan menganggarkan Rp 1 triliun dalam APBNP 2015 untuk mengimpor sapi indukan ini. Tujuannya adalah untuk menambah jumlah sapi indukan di dalam negeri yang jumlahnya terus merosot dalam beberapa tahun terakhir.