Realisasi Investasi di IKN Baru Mencapai Rp 35 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi Investasi untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai Rp 35 triliun. 

Hal ini disampaikan langsung oleh Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono dalam konferensi pers daring, Senin (20/11). 

"Sudah banyak yang Nota Kesepahaman Bersama (MoU), dan nilai investasi yang terealisasi ada Rp 35 triliun dalam bentuk proyek," kata Agung. 


Meski begitu nilai tersebut masih jauh dari target pemerintah yaitu Rp 376,6 triliun untuk pembangunan IKN yang dibiayai dari Non APBN. 

Baca Juga: Groundbreaking IKN Tahap 3 Bakal Digelar Desember, Nilai Investasi Rp 10 Triliun

Seperti diketahui, pemerintah dalam berbagai kesempatan mengatakan dana yang dibutuhkan untuk membangun IKN sekitar Rp 466 triliun. 

Jumlah itu terdiri dari APBN sekitar Rp 89,4 triliun, Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan swasta sekitar Rp 253,4 triliun, serta BUMN dan BUMD sekitar 123,2 triliun. Artinya, porsi terbesar pembangunan IKN mengandalkan investasi dari KPBU dan swasta. 

Agung mengatakan saat ini IKN telah menerima 305 Surat Pernyataan Minat (LOI) dari seluruh dunia. Namun demikian, banyak dari LOI tersebut yang masih berproses sebelum sampai kepada kesepakatan realisasi investasi. 

"Dalam tahapan proses investasi ada yang namanya tinjauan dan penilaian terhadap LoI. Di sini memang agak di rem dan di gas untuk masuk tahap selanjutnya," kata Agung. 

Pada tahun 2023 ini, lanjut Agung, pemerintah menargetkan realisasi investasi sebesar Rp 45 triliun. 

Baca Juga: Otorita IKN Teken MoU dengan Kampus dan 4 Perusahaan Teknologi di AS

Untuk itu, pada Desember 2023 IKN akan kembali melakukan groundbreaking dengan nilai investasi sebesar Rp 10 triliun untuk melengkapi target realisasi investasi pada tahun ini. 

"Next groundbreaking Rp 10 triliun lagi. Jadi di tahun 2023 targetnya adalah 45 triliun yang akan terealiasasi untuk mewujudkan ekosistem kota di 2024," jelas Agung. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi