Realisasi Investasi di Luar Pulau Jawa Kini Mendominasi, Ini Sebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat investor untuk berinvestasi di luar Pulau Jawa kini mulai meningkat. Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan, realisasi investasi di luar Pulau Jawa mencapai Rp 172,9 triliun di kuartal I 2023, atau berkontribusi 53,8% dari total realisasi investasi.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memperkirakan, ke depan investor akan lebih banyak berinvestasi di luar Pulau Jawa.  Beberapa alasannya antara lain biaya tenaga kerja jauh lebih murah dan infrastruktur sudah semakin baik.

“Juga arus logistiknya sudah semakin baik, dan bahan baku di luar Pulau Jawa jauh lebih baik,” tutur Bahlil dalam konferensi pers, Jumat (28/4).


Baca Juga: Realisasi Investasi di Kuartal I 2023 Mencapai Rp 328,9 Triliun, Naik 16,5%

Meski begitu, total realisasi investasi tertinggi masih dipegang Provinsi Jawa Barat senilai Rp 50,0 triliun, diikuti Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, dan Banten.

Khusus untuk capaian realisasi Penanaman Modal Asing (PMA), Provinsi Sulawesi Tengah kembali mencatatkan sebagai lokasi dengan realisasi PMA tertinggi yaitu sebesar US$1,9 miliar dan kemudian diikuti oleh Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, serta Riau.

Sementara untuk realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), Provinsi Jawa Barat mencatatkan realisasi tertinggi sebesar Rp 21,9 triliun dan diikuti DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Riau.

“Sebaran investasi ke luar Jawa terlihat di sini. Sulawasi Tengah tertinggi dan Riau masuk dalam 5 besar lokasi PMA, kemudian di peringkat lima besar lokasi PMDN ada Kalimantan Timur dan Riau," ujar Bahlil.

Lebih lanjut, Bahlil menyampaikan, Kementerian Investasi akan terus mendorong pertumbuhan investasi berkualitas yang Indonesia sentris. “Kita dorong penciptaan kawasan-kawasan ekonomi baru,” imbuhnya.

Baca Juga: Realisasi Penanaman Modal Asing Kuartal I 2023 Naik 20,2%, Singapura Paling Besar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat