Realisasi Investasi EBTKE Indonesia Mencapai US$ 1,17 Miliar Sampai November 2023



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatatkan realisasi investasi energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) pada periode Januari-November 2023 baru mencapai 64,94% dari target tahun ini. 

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menjelaskan, capaian realisasi investasi EBTKE sampai dengan November 2023 sebesar US$ 1,17 miliar atau 64,94% dari target yang senilai US$ 1,8 miliar. 

“Angka ini memang masih lebih rendah dari capaian realisasi investasi EBTKE tahun lalu (31 Desember 2022) sebesar US$ 1,55 miliar atau 39% dari target Investasi 2022 yang senilai US$ 3,98 miliar,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (6/12). 


Baca Juga: Sejumlah Perusahaan Konglomerat Makin Agresif Jajaki Energi Baru Terbarukan (EBT)

Dadan menyebut, investasi EBT Indonesia di sepanjang tahun ini berpotensi lebih rendah karena ada beberapa kendala. Di antaranya kendala financial close proyek, mundurnya jadwal proses pengadaan pembangkit listrik tenaga EBT oleh PT PLN, dan isu sosial di lokasi pengembangan pembangkit panas bumi. 

Di sepanjang tahun ini Kementerian ESDM menargetkan terjadi peningkatan kapasitas EBT sebesar 386,5 MW.

Meski demikian, di tahun depan Dadan menyatakan berdasarkan dokumen rencana strategis target tambahan Investasi  2024 akan lebih besar dari tahun ini yaitu US$ 2,075 miliar.  

Berdasarkan data terakhir yang dipublikasikan Kementerian ESDM, hingga semester I 2023 kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) EBT secara menyeluruh sudah mencapai 12.736,7 Mega Watt (MW) atau 12,73 GW atau 15% dari total pembangkit sebesar 84,8 GW

Baca Juga: Ramai-Ramai Masuk Energi Hijau

Besaran angka ini merupakan hasil kontribusi dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 6.738,3 MW, pembangkit bioenergi sebesar 3.118,3 MW, pembangkit panas bumi (PLTP) sebesar 2.373,1 MW. Kemudian pembangkit surya (PLTS) 322,6 MW, pembangkit angin (PLTB) 154,3 MW, serta pembangkit listrik Gasifikasi Batubara 30,0 MW.

Sementara untuk capaian EBT non listrik, serapan potensi EBT dioptimalkan melalui pemanfaatan domestik biodiesel campuran 35% (B35). Tehitung mulai Januari hingga Juni 2023 telah mencapai 5,677 juta kilo liter (kl) dengan penghematan devisa sebesar Rp54,24 trilliun.

Selain itu, pemerintah juga mendorong pemanfaatan biomassa untuk menghijaukan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) eksisting melalui program co-firing biomassa.

Target pada tahun 2025 sebanyak 52 lokasi, dan saat ini telah diimplementasikan di 37 lokasi. Pemanfaatan biomassa telah mencapai 306.000 ton dari target 1,08 juta ton tahun 2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .