Realisasi investasi ketenagalistrikan masih rendah



JAKARTA. Pencapaian Ketenagalistrikan dan Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) pada semester I 2017 belum semua memenuhi target. 

Kepala Biro Perencanaan Sekretarian Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Agus Cahyono Adi mengatakan, bidang ketenagalistrikan, rasio elektrifikasi dan pangsa Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk pembangkit tenaga listrik sudah mampu mencapai target dalam semester I ini. 

Untuk rasio elektrifikasi di 2017, ditargetkan sebesar 92,75%. Target tersebut sudah terlampaui dengan jumlah sebesar 92,80%, sebelumnya pada 2016 pencapaian yang diperoleh sebesar 91,16%. 


Pangsa BBM untuk pembangkit tenaga listrik memiliki target sebesar 4,66% di 2017. Sebelumnya pencapaian tahun 2016 adalah 6,96%. Pada semester I 2017 ini pencapaian yang diperoleh sudah melebihi target sebesar 6,28%.

Sedangkan pada EBTKE pencapaian di semester I tahun 2017 belum ada yang sesuai target. Hanya ada beberapa pencapaian yang sudah mendekati target seperti: pembangunan PLT bioenergi sebesar 1.812,7 megawatt (MW) dengan target pada 2017 sebesar 1.881 MW, dan penurunan emisi CO2 sebesar 33 juta ton CO2 dengan target 2017 sebesar 33,6 juta ton.

Sementara untuk realisasi investasi dari ketenagalistrikan dan EBTKE belum ada yang mencapai target. Pada ketenagalistrikan, pencapaian tahun 2016 sebesar Rp 109,62 triliun. Adapun target investasi ketenagalistrikan di tahun 2017 sebesar Rp 261,9 triliun. Namun pencapaian pada semester I 2017 baru sebesar Rp 56,30 trilliun. 

Dalam pencapaian investasi EBTKE, Agus mengatakan, hasil pencapaian investasi jauh lebih baik dibanding investasi ketenagalistrikan secara umum. "Target pencapaian pada 2017 investasi EBTKE sebesar Rp 19,52 triliun dan saat ini pencapaian yang diperoleh sebesar Rp 6,18 trilliun rupiah," ujarnya, Jumat (4/8). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini