Realisasi investasi tumbuh paling rendah sejak 2014, ini kata kepala BKPM



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi investasi, baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA), sepanjang kuartal I-2019 tercatat mencapai Rp 195,1 triliun atau naik 5,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Namun, pertumbuhan realisasi investasi tersebut mengalami perlambatan jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana investasi PMA dan PMDN tumbuh 11,8% yoy. Bahkan, ini merupakan pertumbuhan realisasi investasi terendah Indonesia dalam kurun 2014-2019.

Namun, Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan agar masyarakat, analis, dan pengamat tak hanya mengukur kinerja investasi dari seberapa besar arus investasi yang masuk setiap tahunnya seperti selama ini.


"Tolong kita mulai perhatikan bukan hanya flow (arus), tapi juga stok investasi alias investasi yang sudah existing selama ini di Indonesia," ujar Lembong, Selasa (30/4).

Lembong menuturkan, realisasi investasi asing sudah pernah terjadi besar-besaran di Indonesia pada tahun 1970-an oleh investor Jepang. Disusul investor Eropa dan Amerika Serikat pada periode 1980-1990.

Nilai investasi yang existing tersebut, menurut Lembong, terus bertambah berkali lipat dari tahun ke tahun sebagai bentuk kepercayaan investor untuk melakukan reinvestasi di Indonesia. Oleh karena itu, fenomena investasi di Indonesia berbeda dengan negara lain yang menurut dia masih mengejar flow investasi.

"Investor yang sudah punya stok besar di sini, mereka tidak akan tambah dengan nilai yang besar-besar lagi. Jangan jadikan flow sebagai sensasi, sementara kita ada banyak investor yang sudah besar dan makin besar," tandasnya.

Berdasarkan laporan BKPM, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sepanjang kuartal I-2019 tercatat sebesar Rp 87,2 triliun. Realisasi tersebut naik 14,1% dari sebelumnya Rp 76,4 triliun pada kuartal-I 2018.

Sementara, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp 107,9 triliun. Realisasi PMA kuartal-I 2019 mengalami penurunan 0,9% dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 108,9 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi