KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terkait dengan tertundanya rencana pemerintah membangun 3.258 km jalur kereta api yang urung terealisasi hingga tahun 2019 diakibatkan masalah pembiayaan. Adapun diketahui dana yang terkumpul adalah Rp 127 triliun, termasuk dana APBN 27% atau senilai Rp 62, 5 triliun dan sisanya dari pendanaan alternatif. Terkait hal tersebut, pengamat transportasi Yayat Supriyatna menjelaskan bahwa pemerintah perlu menetapkan skala prioritas dalam sebuah rencana pembangunan. Ia menjelaskan bahwa harus ada solusi dari kendala-kendala yang terjadi baik jangka pendek, menengah dan panjang. “Kan ada skala prioritas, itu kan target pembangunan sangat tergantung kepada ketersediaan anggaran dan bagaimana nanti dari dirjen KAI melakukan upaya mengejar target tersebut. Yang perlu kita ketahui adalah mengapa target itu tidak terpenuhi, apa kendala yang dihadapi dan berapa besar tingkat risiko masalah itu bisa diselesaikan dalam waktu secepatnya,” ungkap Yayat saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (6/8).
Realisasi jalur kereta api terhambat, ini kata pengamat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terkait dengan tertundanya rencana pemerintah membangun 3.258 km jalur kereta api yang urung terealisasi hingga tahun 2019 diakibatkan masalah pembiayaan. Adapun diketahui dana yang terkumpul adalah Rp 127 triliun, termasuk dana APBN 27% atau senilai Rp 62, 5 triliun dan sisanya dari pendanaan alternatif. Terkait hal tersebut, pengamat transportasi Yayat Supriyatna menjelaskan bahwa pemerintah perlu menetapkan skala prioritas dalam sebuah rencana pembangunan. Ia menjelaskan bahwa harus ada solusi dari kendala-kendala yang terjadi baik jangka pendek, menengah dan panjang. “Kan ada skala prioritas, itu kan target pembangunan sangat tergantung kepada ketersediaan anggaran dan bagaimana nanti dari dirjen KAI melakukan upaya mengejar target tersebut. Yang perlu kita ketahui adalah mengapa target itu tidak terpenuhi, apa kendala yang dihadapi dan berapa besar tingkat risiko masalah itu bisa diselesaikan dalam waktu secepatnya,” ungkap Yayat saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (6/8).