Realisasi kinerja HM Sampoerna (HMSP) sesuai proyeksi analis, begini rekomendasinya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) membukukan kenaikan di semester I tahun 2021. HMSP melaporkan kenaikan pendapatan kuartal II tahun 2021 sebesar 14,4% secara year on year (yoy) dan naik 2,2% secara kuartalan menjadi Rp 24 triliun. 

Sementara, pendapatan HMSP di semester I tahun 2021 naik 6,5% menjadi Rp 47,6 triliun. Menurut Analis BRIDanareksa Sekuritas Natalia Sutanto dalam riset 30 Juli 2021, realisasi kinerja HMSP telah sesuai perkiraan yakni memenuhi 49% dan perkiraan konsensus. 

Secara industri, segmen sigaret kretek mesin (SKM) High tar membukukan pertumbuhan tertinggi yakni naik 16,7% secara yoy di kuartal II tahun 2021. Sedangkan segmen sigaret kretek tangan (SKT) naik 15,3% yoy. 


Sementara, penjualan HMSP dikontribusi dari produk SKT yang tertinggi sebesar 11,1% secara yoy. Penjualan segmen sigaret putih mesin (SPM) naik 8,9% secara yoy dan sigaret kretek mesin (SKM) tumbuh 4,4% yoy. 

Baca Juga: Cukai hasil tembakau semester I 2021 naik 21%, ini pemicunya

Berdasarkan rilis Philip Morris International Inc (PMI), volume penjualan Sampoerna A di semester I tahun 2021 tumbuh 13,2% secara yoy. Angka ini naik dibanding kuartal I-2021 sebesar 1,8% yoy. 

Demikian pula, SKT Sampoerna Hijau juga melaporkan pertumbuhan yang kuat sebesar 38,9% yoy dalam periode yang sama. Sementara itu, Dji Sam Soe melaporkan pertumbuhan yang lebih rendah dari 7,1% yoy. Pada akhir Juni 2021, volume pertumbuhan HMSP sebesar 3,9% yoy dengan pangsa pasar 28%.

Ketidakmampuan HMSP untuk meneruskan cukai yang lebih tinggi membuat margin menjadi lebih rendah. Pada tahun 2021, kenaikan cukai rokok golongan 1 berkisar antara 17%-18%. Namun, pada akhir Juni 2021, HMSP hanya berhasil meningkatkan harga per batang 2,5% yoy. 

Akibatnya, margin kotor kuartal II tahun 2021 turun menjadi 15,8%. Kondisi ini menyebabkan margin kotor di semester I tahun 2021 sebesar 18,6%. 

Di semester I-2021, HMSP juga melaporkan biaya advertising and promotion (A&P) yang lebih tinggi 2,7%. Akibatnya margin operasi di semester I tahun 2021 menjadi 10,4%, turun dari periode sama tahun lalu 13%. 

Akibatnya, HMSP membukukan laba bersih lebih rendah sebesar Rp 4,1 triliun, turun 15,4% secara yoy. Realisasi tersebut memenuhi 46,8% dari perkiraan pendapatan tahun 2021. Sedangkan, realisasi pendapatan tersebut 48,2% dari perkiraan konsensus.

Sementara, laba bersih semester I tahun 2021 memenuhi 46%-48% dari target BRIDanareksa Sekuritas.  

Baca Juga: Penerimaan cukai rokok capai Rp 88,5 triliun di semester I 2021, naik 21%

Natalia memberi rekomendasi HOLD saham HMSP dengan target harga Rp 1.340 per saham. Ke depan, dia yakin akan ada pertumbuhan kinerja di masa depan. 

Harapan pertumbuhan HMSP setelah ada pemulihan ekonomi yang mendukung daya beli. Selain itu, persaingan bisnis juga akan mempengaruhi kemampuan untuk menyesuaikan harga. 

Kebijakan pemerintah untuk menciptakan level playing field dalam industri rokok untuk mengendalikan tembakau konsumsi serta mengejar target penerimaan pajak. "Memasuki kuartal III-2021, terjadi peningkatan volatilitas diharapkan mengikuti diskusi tentang kebijakan pemerintah untuk pajak cukai 2022,"  ujar Natalia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana