Realisasi kontrak baru kuartal III-2019 turun 32,11%, PTPP bidik proyek Rp 20 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Per kuartal III-2019, PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) telah mengantongi proyek baru senilai Rp 22,03 triliun. Perolehan tersebut turun 32,11% bila dibandingkan dengan capaian kuartal III-2018 (yoy). Pada periode tersebut, emiten pelat merah ini mampu mengantongi kontrak baru senilai Rp 32,45 triliun. 

Direktur Keuangan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP)  Agus Purbianto menjelaskan terjadi penurunan perolehan kontrak karena banyak proyek yang tendernya mundur. Sama halnya dengan alasan mereka memangkas target kontrak baru dari Rp 50,3 triliun menjadi Rp 45 triliun. 

Baca Juga: PTPP keukeuh ingin pegang saham mayoritas Krakatau Tirta Industri


Pada Januari-September 2019 kontrak baru PTPP berasal dari pembangunan Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan senilai Rp 5,87 triliun, jalan tol Kisaran senilai Rp 3 triliun, Smelter Kolaka senilai Rp 1,99 triliun dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Sulawesi Utara senilai Rp 1,13 triliun. 

Selain itu, PTPP juga memperoleh proyek PLTU Nusa Tenggara Timur senilai Rp 984 miliar, Stadion BMW alias Jakarta International Stadium senilai Rp 835 miliar, Runway Bandara Soekarno Hatta senilai Rp 419 miliar, Dermaga Lamongan senilai Rp 676 miliar, Kereta Api Makassar - Pare-pare senilai Rp 450 miliar, SPAM Gresik senilai Rp 346 miliar dan total kontrak yang diperoleh anak perusahaan sebesar Rp 2,69 triliun. 

"Masih ada proyek-proyek yang dibidik lagi dengan nilai total sekitar Rp 20 triliun lagi. Tersebar di segmen gedung, infrastruktur, EPC dan anak-anak perusahaan," jelas Agus kepada Kontan.co.id, Jumat (25/10).

Dari berbagai proyek yang dikerjakan, Agus menjelaskan hingga akhir tahun arus kas operasi ditargetkan surplus 40% dari laba. 

Baca Juga: Anak Usaha PTPP Garap Proyek Bernilai Rp 3,2 Triliun, Mayoritas Proyek SPAM

Asal tahu saja, PTPP juga menurunkan target pendapatan tahun ini dari Rp 30 triliun menjadi Rp 28 triliun. PTPP juga berencana menurunkan target laba, hanya saja manajemen masih dalam proses perhitungan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi