Realisasi Kontrak Baru Menopang Kinerja ADHI



JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi mengerek perkembangan bisnis konstruksi. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sebagai salah satu pemain di bisnis konstruksi menargetkan mampu menyabet kontrak baru senilai Rp 9,8 triliun. Bila ditambah dengan proyek limpahan tahun sebelumnya (carry over) senilai Rp 5,8 triliun, maka tahun 2010 ini target total proyek ADHI mencapai Rp 15,6 triliun.

Hingga lima bulan pertama tahun ini, ADHI sudah mendapatkan kontrak baru senilai Rp 1,3 triliun. Kurnadi Gularso, Sekretaris Perusahaan ADHI, memaparkan, beberapa proyek yang tengah digarapnya, antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lampung senilai Rp 2 triliun. Selain itu ada proyek apartemen Tilal Complex di Oman senilai Rp 969 miliar, serta Sarana Olahraga Gede Bage Bandung sebesar Rp 451 miliar.

Emiten konstruksi pelat merah ini juga tengah menunggu hasil kajian kebutuhan pendanaan proyek monorail oleh Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. "Kami saat ini masih menunggu," ujar Kurnadi, Rabu (9/6).


Sonny John, Analis Samuel Sekuritas Indonesia, berpendapat, target perolehan proyek baru ADHI terasa sedikit berlebihan. Pasalnya, kontrak baru yang sudah mereka kantongi hingga Mei tadi, baru mencerminkan 13,27% dari total target nilai proyek baru sebesar Rp 9,8 triliun.

Genjot pada akhir tahun

Namun Analis Bahana Securities Pandu Anugrah punya pandangan lain. Menurutnya, ADHI akan mampu memenuhi target kontrak barunya. Sebab, berdasarkan pengalaman, proyek pemerintah biasanya baru banyak dilelang menjelang akhir tahun. Di awal tahun, lelang proyek cenderung sepi. "Trennya memang seperti itu. Tahun 2009, mereka juga mendapatkan banyak kontrak di akhir tahun," jelas Pandu.

Apalagi dalam catatan Pandu, saat ini ADHI juga tengah mengincar proyek ruas jalan tol bernilai Rp 2,7 triliun. Ia yakin, emiten tersebut mampu merealisasikan apa yang sudah mereka tetapkan.

Alif Sasetyo, Analis Mandiri Sekuritas, mengatakan, target ADHI sejalan dengan perhitungannya. Dia memperkirakan, pendapatan ADHI tahun ini bisa tumbuh 10,7% menjadi Rp 8,54 triliun. Alif pun memproyeksikan laba bersih ADHI bisa menembus Rp 176 miliar.

Di luar masalah target proyek, Sonny mengingatkan manajemen ADHI agar memperbaiki kondisi kasnya. Sebab, sisa kas dan setara kas perusahaan ini kini hanya sekitar Rp 212,89 miliar saja. Padahal di sisi lain, total utang ADHI tercatat sebesar Rp 4,63 triliun.

Karena itu, Sonny mewanti-wanti agar perusahaan pelat merah ini memperbaiki struktur keuangannya. Dalam kondisi seperti ini, Sonny merekomendasikan tahan saham ADHI. Dia mematok target harga wajar saham ADHI sebesar Rp 500 per saham hingga akhir tahun 2010.

Sementara dua analis lainnya tetap yakin merekomendasikan beli saham ADHI kepada para investor. Alif memasang target harga saham ADHI senilai Rp 800 per saham. Sedangkan Pandu memberi target harga Rp 600 per saham hingga akhir 2010. Pada penutupan perdagangan kemarin, harga saham ADHI naik 9,28% menjadi Rp 530 per saham dari Rp 485 per saham di hari sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Edy Can