JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi mengerek perkembangan bisnis konstruksi. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sebagai salah satu pemain di bisnis konstruksi menargetkan mampu menyabet kontrak baru senilai Rp 9,8 triliun. Bila ditambah dengan proyek limpahan tahun sebelumnya (carry over) senilai Rp 5,8 triliun, maka tahun 2010 ini target total proyek ADHI mencapai Rp 15,6 triliun. Hingga lima bulan pertama tahun ini, ADHI sudah mendapatkan kontrak baru senilai Rp 1,3 triliun. Kurnadi Gularso, Sekretaris Perusahaan ADHI, memaparkan, beberapa proyek yang tengah digarapnya, antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lampung senilai Rp 2 triliun. Selain itu ada proyek apartemen Tilal Complex di Oman senilai Rp 969 miliar, serta Sarana Olahraga Gede Bage Bandung sebesar Rp 451 miliar. Emiten konstruksi pelat merah ini juga tengah menunggu hasil kajian kebutuhan pendanaan proyek monorail oleh Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. "Kami saat ini masih menunggu," ujar Kurnadi, Rabu (9/6).
Realisasi Kontrak Baru Menopang Kinerja ADHI
JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi mengerek perkembangan bisnis konstruksi. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sebagai salah satu pemain di bisnis konstruksi menargetkan mampu menyabet kontrak baru senilai Rp 9,8 triliun. Bila ditambah dengan proyek limpahan tahun sebelumnya (carry over) senilai Rp 5,8 triliun, maka tahun 2010 ini target total proyek ADHI mencapai Rp 15,6 triliun. Hingga lima bulan pertama tahun ini, ADHI sudah mendapatkan kontrak baru senilai Rp 1,3 triliun. Kurnadi Gularso, Sekretaris Perusahaan ADHI, memaparkan, beberapa proyek yang tengah digarapnya, antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lampung senilai Rp 2 triliun. Selain itu ada proyek apartemen Tilal Complex di Oman senilai Rp 969 miliar, serta Sarana Olahraga Gede Bage Bandung sebesar Rp 451 miliar. Emiten konstruksi pelat merah ini juga tengah menunggu hasil kajian kebutuhan pendanaan proyek monorail oleh Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. "Kami saat ini masih menunggu," ujar Kurnadi, Rabu (9/6).