Realisasi kontrak WIKA meleset dari target



JAKARTA. Hingga minggu pertama Juli, perolehan kontrak baru PT Wijaya Karya (Persero) Tbk mencapai Rp 10,59 triliun. Angka ini setara dengan 31,6% dari target sebesar Rp 31,64 triliun.

Sayang, realisasi ini sedikit meleset dari target bulanan bagi perseroan. Sekretaris Perusahaan WIKA, Suradi menjelaskan, sejatinya target kontrak baru hingga periode tersebut sebesar Rp 11 triliun.

"Tapi, masih di bawah target, kondisi ekonomi juga sedang seperti saat ini," ujarnya kepada KONTAN, (9/7).


Catatan saja, realisasi tersebut sudah termasuk dua kontrak baru yang baru saja diperoleh perseroan. Dua proyek tersebut adalah, dua paket pekerjaan jalan tol Solo-Kertosono senilai Rp 625 miliar.

Dua paket proyek jalan tol tersebut berasal dari pendanaan APBNP 2015-2017 yakni jalan tol Solo Ketosono Singel year paket 1F sepanjang 2,5 km.

Proyek ini akan dikerjakan selam enam bulan mulai Juni sampai Desember 2015. Proyek ini terdiri dari pekerjaan tanah 200.000 m3, pekerjaan overpass 1 unit dan box culvert 1 unit.

Kedua, paket Tol Solo-Kertosono Multiyears Contract yang berlokasi di Kartosuro -Ngawi sepanjang 20 kilometer (km). Ini direncanakan selesai dalam waktu tiga tahun ke depan dan lingkup pengerjaannya terdiri dari pekerjaan tanah dan struktur.

Pada proyek ini WIKA sebagai leader konsorsium dengan kepemilikan 38%, sisanya kontraktor BUMN dengan kepemilikan masing-masing 31%.

Jalan tol Solo-Kertosono terbagi menjadi ruas Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono. Ini melintasi wilayah Kabupaten Boyolali, Karanganyar dan Saragen, Jawa Tengah. Sedangkan di Jawa Timur, lokasi pembangunan tol penghubung Jateng-Jatim tersebut membentang sepanjang kabupaten Jombang, Madiun, Magetan, Nganjuk dan Ngawi.

Dengan adanya tol ini, waktu tempuh Solo-Ngawi-Kertosono dapat dipersingkat menjadi 2,5 jam dari semula 6 jam.

Kendati demikian, melihat realisasi tersebut tidak membuat WIKA merevisi target kinerjanya akhir tahun setidaknya untuk saat ini. "Sejauh ini tidak ada, kami lihat kondisi ke depan lagi seperti apa," pungkas Suradi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto