Realisasi KUR masih jauh dari target



JAKARTA. Penyaluran kredit usaha rakyat sampai saat ini masih seret. Berdasarkan data Kementerian Koordinator Perekonomian dari total anggaran KUR senilai Rp 30 triliun, sampai dengan 30 September kemarin baru tersalur Rp 4,24 triliun saja.

Darmin Nasution, Menteri Koordinator Perekonomian mengatakan, penyaluran tersebut berasal dari tiga bank. Pertama, BRI senilai Rp 3,5 triliun dari target penyaluran KUR lewat bank tersebut yang pada tahun 2015 ini mencapai Rp 21,4 triliun.

Kedua, Bank Mandiri yang mencapai Rp 349 miliar dari target penyaluran KUR bank tersebut yang pada tahun 2015 ini ditetapkan mencapai Rp 3,2 triliun. Dan Ketiga, BNI yang baru mencapai Rp 159 miliar dari total target penyaluran KUR sebesar Rp 3,2 triliun yang ditetapkan untuk bank tersebut.


Darmin mengatakan, dengan realisasi tersebut, kemungkinan besar sampai dengan akhir tahun nanti total nilai KUR yang akan berhasil disalurkan hanya akan mencapai Rp 19,24 triliun saja. "Hampir akan sisa Rp 11 triliun," kata Darmin di Jakarta Senin (5/10).

Presiden Joko Widodo sementara itu memerintahkan segenap jajarannya untuk segera memepercepat penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).

Jokowi mengatakan, percepatan penyaluran KUR penting segera dilakukan untuk membantu pelaku usaha menengah, kecil dan mikro mendapatkan modal dengan bunga murah dan mudah. "Saya minta di sisa waktu tahun 2015 saya minta dibuat terobosan supaya cepat," kata Jokowi di Jakarta Senin (5/10).

Bukan hanya meminta percepatan penyaluran, Jokowi juga meminta jajarannya untuk melonggarkan aturan penyaluran KUR. Perintah ini dia berikan supaya fasilitas KUR bisa dinikmati oleh baik pelaku usaha menengah, kecil dan mikro perorangan maupun kelompok.

"Saya harap semua menteri, bank koordinasi dengan OJK dalan rangka pelonggaran ini, saya harap KUR visa dilebarkan tidak hanya untuk produksi tapi juga perdagangan," katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia