JAKARTA. Di tengah kelesuan kredit, penyaluran pinjaman bersubsidi alias kredit usaha rakyat (KUR) tumbuh sesuai target. Selama delapan bulan, penyaluran KUR mencapai Rp 67,2 triliun atau 67,2% dari target akhir tahun. Data terbaru Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan, hingga 13 September 2016, Bank Rakyat Indonesia (BRI) masih mendominasi penyaluran KUR nasional. Bank Mandiri dan Bank Negara Indonesia (BNI) menjadi penyalur KUR terbesar kedua dan ketiga. “Beberapa bank swasta lain sudah mulai menunjukkan perkembangan,” ujar Deputi Pembiayaan Kemkop UKM Braman Setyo ke KONTAN, Jumat (16/9). Di kalangan bank swasta, ada Bank Sinarmas yang mencatatkan realisasi KUR sebesar Rp 22,2 miliar. Sementara di segmen bank daerah, bank pembangunan daerah (BPD) NTT menguasai pasar KUR dengan penyaluran sebesar Rp 90,6 miliar. Catatan saja, ada 10 pemain baru penyalur KUR sejak dua pekan lalu, di antaranya Bank Central Asia (BCA), Bank Permata, Bank Sinarmas, Maybank Indonesia, dan lima bank daerah.
Realisasi KUR tembus Rp 67,2 triliun
JAKARTA. Di tengah kelesuan kredit, penyaluran pinjaman bersubsidi alias kredit usaha rakyat (KUR) tumbuh sesuai target. Selama delapan bulan, penyaluran KUR mencapai Rp 67,2 triliun atau 67,2% dari target akhir tahun. Data terbaru Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan, hingga 13 September 2016, Bank Rakyat Indonesia (BRI) masih mendominasi penyaluran KUR nasional. Bank Mandiri dan Bank Negara Indonesia (BNI) menjadi penyalur KUR terbesar kedua dan ketiga. “Beberapa bank swasta lain sudah mulai menunjukkan perkembangan,” ujar Deputi Pembiayaan Kemkop UKM Braman Setyo ke KONTAN, Jumat (16/9). Di kalangan bank swasta, ada Bank Sinarmas yang mencatatkan realisasi KUR sebesar Rp 22,2 miliar. Sementara di segmen bank daerah, bank pembangunan daerah (BPD) NTT menguasai pasar KUR dengan penyaluran sebesar Rp 90,6 miliar. Catatan saja, ada 10 pemain baru penyalur KUR sejak dua pekan lalu, di antaranya Bank Central Asia (BCA), Bank Permata, Bank Sinarmas, Maybank Indonesia, dan lima bank daerah.