Realisasi lifting migas anjlok, SKK Migas pasang target realistis untuk tahun depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan lifting migas tahun 2021 bakal lebih rendah dari tahun ini.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto bilang ditahun 2021 mempertimbangkan dampak pandemi covid-19 dan turunnya harga minyak sehingga dipatoklah target 1.712.000 Barel Oil Equivalent per Day (BOEPD). Jumlah tersebut terdiri dari minyak bumi sebesar 705.000 boepd dan gas sebanyak 1.007.000 boepd.

Baca Juga: Nasib Blok Rokan akan ditentukan awal Agustus 2020


"Kami melihat adanya tantangan yakni pandemi yangg pengaruhi kegiatan tentunya akan berdampak pada lifting di 2021. Lalu, rendahnya harga minyak yang pengaruhi besaran dan agresivitas dan investasi migas," terang Dwi dalam agenda RDP bersama Komisi VII, Kamis (18/6).

Asal tahu saja, per Mei 2020 realisasi lifting migas mencapai 1.712.000 BOEPD. Nilai ini baru mencapai 88,9% dari target APBN sebesar 1.946.000 BOEPD dan 99% dari target Work Plan & Budget (WP&B) sebesar 1.802.000 BOEPD.

Baca Juga: Lifting gas turun, SKK Migas: Dampak Covid-19 dan serapan PLN yang rendah

Dwi melanjutkan, berdasarkan pertimbangan kondisi yang ada maka diperkirakan hingga akhir tahun nanti lifting hanya akan mencapai 1.697.000 BOEPD. angka ini bahkan lebih rendah dari perkiraan yang dikeluarkan Maret lalu sebesar 1.799.000 BOEPD.

Dwi menambahkan, sejumlah tantangan lain yang dihadapi yakni minimnya kemampuan serapan gas pipa dan LNG. Disisi lain, pihaknya juga berupaya untuk tetap mencapai kesepakatan soal investasi WK Rokan oleh PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) dan Pertamina. "Kami juga sedang lakukan evaluasi terhadap Wilayah Kerja yang punya potensi dan perlu insentif ke pemerintah," tandas Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .