KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi aturan mandatori perluasan biodiesel 20 (B20) terhambat kendala teknis pada sisi distribusi. Tapi pengusaha biofuel optimistis keadaan tersebut dapat diatasi karena masalah bukan pada sisi hulu produsen. Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (Aprobi) Paulus Tjakrawan menjelaskan sejumlah kendala yang pihaknya temui baru-baru ini adalah terkait distribusi bahan campuran biodiesel ke lokasi pengolahan. "Misalnya, kapal suplai kita yang dimiliki salah satu anggota kandas karena sungai Musi turun, di Medan kapal harus antre masuk sekitar 5-6 hari di pelabuhan karena memang semua kapal harus antre," kata Paulus saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (19/9).
Realisasi mandatori perluasan B20 terganjal distribusi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi aturan mandatori perluasan biodiesel 20 (B20) terhambat kendala teknis pada sisi distribusi. Tapi pengusaha biofuel optimistis keadaan tersebut dapat diatasi karena masalah bukan pada sisi hulu produsen. Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (Aprobi) Paulus Tjakrawan menjelaskan sejumlah kendala yang pihaknya temui baru-baru ini adalah terkait distribusi bahan campuran biodiesel ke lokasi pengolahan. "Misalnya, kapal suplai kita yang dimiliki salah satu anggota kandas karena sungai Musi turun, di Medan kapal harus antre masuk sekitar 5-6 hari di pelabuhan karena memang semua kapal harus antre," kata Paulus saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (19/9).