KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan menyebut realisasi proyek pembangkit 35 GigaWatt (GW) mencapai 10% atau 3.617 Mega Watt (MW) hingga Mei 2019. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana cukup optimistis proyek ini dapat terus berjalan merujuk pada perkembangan tiga komponen pendukung yakni Pembangkit Tenaga Listrik, Transmisi Tenaga Listrik dan Gardu Induk. Rida menyebut program yang dimulai pada Mei 2015 dan diinisiasi oleh Presiden Joko Widodo ini tidak berhenti dan terus bergulir. "Akhir tahun nanti bisa nambah sekitar 2,2 GW dari enam proyek," jelas Rida, Selasa (2/7).
Proyek tersebut tersebar di Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Bengkulu, NTT, Banten dan Jawa Tengah. Keenam prpyek ini terdiri dari satu proyek milik PLN dan sisanya milik
Independent Power Producer (IPP). Adapun, menurut Rida, 10% proyek pembangkit yang telah beroperasi sebagian besar terdiri dari PLTG/MG, PLTM dan EBT Skala kecil (PLTS, PLTBn, PLTBm, PLTBg). "Karena memang masa konstruksi pembangkit jenis tersebut relatif singkat (sekitar 12-24 bulan)," jelas Rida. Rida menambahkan, secara umum perkembangan proyek pembangkit terdiri dari tahap konstruksi sekitar 20.119 MW (57%) yang merupakan PLTGU, PLTU, PLTP dan PLTA yang diklaim membutuhkan waktu lebih lama dalam proses persiapan dan konstruksi. Sementara itu, yang telah memperoleh kontrak atau
Power Purchase Agreement (PPA) sekitar 9.515 MW (27%), proses pengadaan sekitar 1.453 MW (4%) serta tahap perencanaan sekitar 734 MW (2%). Rida mengungkapkan 27% proyek pembangkit yang telah kontrak/PPA sedang dalam proses pemenuhan persyaratan pendanaan demi mencapai financial closing/effective date. "Sebelumnya harus dirampungkan soal pembebasan lahan dan izin lingkungan (Amdal/UKL/UPL)," ungkap Rida. Lebih jauh Rida bilang pembangkit yang dalam proses pengadaan dan tahap perencanaan ditargetkan tuntas akhir tahun 2019.
Namun Rida meyakinkan, secara total proyek yang telah memperoleh kontrak/PPA mencapai sekitar 33.251 MW (93,83%) atau tersisa 2.187 MW (6,17%) yang belum kontrak/PPA. Selain komponen pembangkit listrik, Rida menyinggung soal Transmisi Pembangkit Listrik. Proyek jaringan transmisi yang telah selesai dan beroperasi mencapai 16.483 kms (35%), sementara 17.440 kms (37%) sedang dalam proses penyelesaian, dan sisanya sekitar 13.620 kms (28%) masih tahap pra-konstruksi. "Gardu Induk agak lebih baik perkembangannya dibanding transmisi," jelas Rida. Proyek Gardu Induk yang telah selesai dan beroperasi mencapai sekitar 61.223 MVA (54%), sementara 26.291 MVA (23%) dalam proses penyelesaian, dan sisanya sekitar 25.990 MVA (23%) masih tahap pra-konstruksi. "Melihat perkembangan ketiga komponen ini kita cukup optimistis dapat terus diselaraskan," tandas Rida. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Azis Husaini