JAKARTA. PT Tambang Batu Bara Bukit Asam menyambut positif rencana pemerintah untuk membangun jalur kereta api ganda pengangkut batubara di Sumatera Selatan. Direktur Utama PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk, Sukrisno mengatakan keterbatasan daya angkut membuat Bukit Asam hanya dapat memproduksi 10 juta ton batu bara per tahun. Sebanyak 9,5 juta ton diangkut dengan kereta api ke Tarahan di Lampung, dan sisanya ke Kertapati, Sumatra Selatan. "PTBA sangat mendukung program pembangunan jalur ganda itu, selain itu bukan hanya menangkut batubaranya PTBA saja, tapi seluruh batubara yang ada di Sumsel," imbuh Sukrisno. Menurut Sukrisno, saat ini cadangan batu bara Bukit Asam mencapai 6,5 miliar ton. Namun, dari sisi produksi perusahaan pelat merah itu hanya mampu memproduksi 10 juta ton batu bara per tahun. "Padahal, peralatan kami di lapangan mampu menangani produksi untuk 20 juta ton per tahun, jadi kami bisa 50% saja," jelas Sukrisno. Sukrisno menambahkan, proyek ini mulai direalisasikan paling lambat 2010 setelah proses negosiasi dengan calon investor rampung selama tahun 2009. Untuk informasi, pemerintah memang makin agresif membangun infrastruktur berupa jalur kereta api ganda di Sumatera Selatan yang menghubungkan Lubuk Linggau, Tebing Tinggi, Muara Enim, Prabumulih, menuju Pelabuhan Tanjung Api-Api. Tujuannya jelas, yaitu untuk mendukung peningkatan kapasitas produksi batu bara. Jalur yang ada selama ini tidak memungkinkan menambah kapasitas produksi PTBA.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Realisasi Pembangunan Jalur Kereta Pengangkut Batubara Tahun 2010
JAKARTA. PT Tambang Batu Bara Bukit Asam menyambut positif rencana pemerintah untuk membangun jalur kereta api ganda pengangkut batubara di Sumatera Selatan. Direktur Utama PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk, Sukrisno mengatakan keterbatasan daya angkut membuat Bukit Asam hanya dapat memproduksi 10 juta ton batu bara per tahun. Sebanyak 9,5 juta ton diangkut dengan kereta api ke Tarahan di Lampung, dan sisanya ke Kertapati, Sumatra Selatan. "PTBA sangat mendukung program pembangunan jalur ganda itu, selain itu bukan hanya menangkut batubaranya PTBA saja, tapi seluruh batubara yang ada di Sumsel," imbuh Sukrisno. Menurut Sukrisno, saat ini cadangan batu bara Bukit Asam mencapai 6,5 miliar ton. Namun, dari sisi produksi perusahaan pelat merah itu hanya mampu memproduksi 10 juta ton batu bara per tahun. "Padahal, peralatan kami di lapangan mampu menangani produksi untuk 20 juta ton per tahun, jadi kami bisa 50% saja," jelas Sukrisno. Sukrisno menambahkan, proyek ini mulai direalisasikan paling lambat 2010 setelah proses negosiasi dengan calon investor rampung selama tahun 2009. Untuk informasi, pemerintah memang makin agresif membangun infrastruktur berupa jalur kereta api ganda di Sumatera Selatan yang menghubungkan Lubuk Linggau, Tebing Tinggi, Muara Enim, Prabumulih, menuju Pelabuhan Tanjung Api-Api. Tujuannya jelas, yaitu untuk mendukung peningkatan kapasitas produksi batu bara. Jalur yang ada selama ini tidak memungkinkan menambah kapasitas produksi PTBA.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News