KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat, realisasi defisit APBN hingga Januari 2018 mencapai Rp 37,05 triliun atau sekitar 0,25% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Realisasi defisit tersebut lebih rendah dari realisasi defisit di tahun 2017, baik secara nominal maupun persentase terhadap PDB. Sementara itu, realisasi pembiayaan yang dilakukan hingga Januari 2018 mencapai Rp 21,77 triliun atau 6,68% dari target APBN 2018, yang terutama bersumber dari realisasi pembiayaan utang sebesar Rp 21,41 triliun. "Untuk defisit realisasi pembiayaan, sampai dengan Januari 2018 kita sudah realisasi untuk pembiayaan utang adalah Rp 21,4 triliun. Bandingkan dengan realisasi tanggal 31 Januari 2017 pembiayaan utang mencapai Rp 82,1 triliun. Ini menggambarkan hal yang positif,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam paparan realisasi APBN 2018 di kantornya Jakarta, Selasa (20/2).
Realisasi pembiayaan hingga Januari 2018 mencapai Rp 21,77 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat, realisasi defisit APBN hingga Januari 2018 mencapai Rp 37,05 triliun atau sekitar 0,25% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Realisasi defisit tersebut lebih rendah dari realisasi defisit di tahun 2017, baik secara nominal maupun persentase terhadap PDB. Sementara itu, realisasi pembiayaan yang dilakukan hingga Januari 2018 mencapai Rp 21,77 triliun atau 6,68% dari target APBN 2018, yang terutama bersumber dari realisasi pembiayaan utang sebesar Rp 21,41 triliun. "Untuk defisit realisasi pembiayaan, sampai dengan Januari 2018 kita sudah realisasi untuk pembiayaan utang adalah Rp 21,4 triliun. Bandingkan dengan realisasi tanggal 31 Januari 2017 pembiayaan utang mencapai Rp 82,1 triliun. Ini menggambarkan hal yang positif,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam paparan realisasi APBN 2018 di kantornya Jakarta, Selasa (20/2).