KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan mencatat realisasi pembiayaan utang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 telah mencapai Rp 317,7 triliun sampai dengan September lalu. Pembiayaan utang tersebut tumbuh 3,7% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam paparannya pada Rapat Kerja Komisi XI, Senin (4/11) menjelaskan, pertumbuhan pembiayaan utang pada periode Januari-September pada tahun-tahun sebelumnya konsisten menurun. Periode yang sama pada tahun lalu misalnya, pembiayaan utang bahkan turun 21,2% dengan nominal Rp 306,4 triliun. Periode sama pada tahun 2017, pembiayaan utang tumbuh 2,6% dengan nominal Rp 389 triliun. “Tahun 2019 ini (pembiayaan utang) mengalami kenaikan karena adanya kebutuhan untuk menjaga ekonomi kita dari perlemahan global saat ini,” tutur Sri Mulyani.
Baca Juga: Menko Airlangga: Sudah waktunya menurunkan suku bunga KUR Seperti diketahui, pemerintah memproyeksikan terjadinya pelebaran defisit APBN di akhir tahun ini, yakni dari sebelumnya proyeksi (outlook) 1,93% dari PDB menjadi ke kisaran 2%-2,2% dari PDB. Kendati begitu, Sri Mulyani memastikan pemerintah tetap melakukan kebijakan pembiayaan utang secara hati-hati dengan menjaga rasio utang tetap aman yaitu pada kisaran 29,4% - 30,1% dari PDB.