KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan realisasi pembiayaan utang sampai akhir Juli 2022 mencapai Rp 236,9 triliun atau 25,1% dari pagu dalam Perpres 98/2022 yang sebesar 943,7 triliun. Nilai tersebut turun 49,5% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi tersebut berasal dari Surat Berharga Negara (Neto) sebesar Rp 223,9 triliun dan Pinjaman (Neto) sebesar Rp 13,0 triliun. Menurut dia, pemerintah akan tetap mengutamakan penerbitan SBN domestik, antara lain melalui penerbitan SBN Ritel sebagai upaya berkelanjutan untuk meningkatkan partisipasi investor domestik. “Pembiayaan APBN tetap mengedepankan prinsip prudent, fleksibel, dan oportunistik,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA Kamis, (11/8).
Realisasi Pembiayaan Utang Hingga Juli 2022 Turun Rp 236,9 Triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan realisasi pembiayaan utang sampai akhir Juli 2022 mencapai Rp 236,9 triliun atau 25,1% dari pagu dalam Perpres 98/2022 yang sebesar 943,7 triliun. Nilai tersebut turun 49,5% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi tersebut berasal dari Surat Berharga Negara (Neto) sebesar Rp 223,9 triliun dan Pinjaman (Neto) sebesar Rp 13,0 triliun. Menurut dia, pemerintah akan tetap mengutamakan penerbitan SBN domestik, antara lain melalui penerbitan SBN Ritel sebagai upaya berkelanjutan untuk meningkatkan partisipasi investor domestik. “Pembiayaan APBN tetap mengedepankan prinsip prudent, fleksibel, dan oportunistik,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA Kamis, (11/8).